BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan sejumlah komoditas pangan menjadi penyumbang terbesar inflasi bulanan pada Juli 2025. Komoditas ini meliputi beras, tomat, bawang merah, cabai rawit, dan telur ayam ras.
BPS melaporkan inflasi sebesar 0,3 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Juli 2025. Data statsitik mencatat telah terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,27 pada Juni 2025 menjadi 108,60 pada Juli 2025.
Berdasarkan kelompok pengleruannya, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengungkapkan inflasi ini disumbang oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau.
“Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan inflasi sebesar 0,74 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,22 persen,” jelas Pudji di Jakarta, Jumat (1/8/2025) seperti dikutip dari Antara.
Diantara kelompok pengeluaran tersebut, Pudji menjelaskan bahwa beras menjadi salah satu komoditas dominan penyumbang inflasi dengan andil sebesar 0,06 persen.
Selanjutnya, penyumbang inflasi bulan juli disusul oleh tomat dan bawang merah yang memberikan andil inflasi masing-masing sebesar 0,05 persen, cabai rawit sebesar 0,04 persen, serta telur ayam ras sebesar 0,02 persen.
Baca Juga:
Emas Perhiasan Jadi Biang Kerok Inflasi Semester I-2025
BPS Sebut Inflasi Emas Capai 10,52 Persen, Tertinggi Selama 20 Bulan Terakhir
Diluar kelompok pengeluaran tersebut, bensin dan biaya sekolah dasar merupakan komoditas penyumbang terbesar terhadap inflasi bulanan Juli 2025 dengan andil masing-masing sebesar 0,03 persen dan 0,02 persen.
Sementara berdasarkan komponenennya, Pudji menjelaskan bahwa kenaikan inflasi bulanan pada Juli 2025 didorong oleh inflasi komponen harga bergejolak.
Komponen tersebut mengalami inflasi sebesar 1,25 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,20 persen, terbesar dibandingkan komponen lain.
“Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen harga bergejolak ini adalah beras, tomat, bawang merah dan cabai rawit,” ucap Pudji.
Komponen inti menyumbang inflasi bulanan terbesar selanjutnya yang mengalami inflasi sebesar 0,13 persen dengan andil sebesar 0,08 persen.
Adapun komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen tersebut adalah biaya sekolah dasar, biaya sekolah menengah pertama, biaya sekolah menengah atas, biaya bimbingan belajar dan biaya taman kanak-kanak.
Sementara itu, komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,09 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen ini adalah bensin, bahan bakar rumah tangga dan sigaret kretek mesin.
(Raidi/Budis)