BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat (Dinkes Jabar) Vini Adiani Dewi mengungkapkan, pihaknya akan menerapkan program pemberantasan sarang nyamuk (PSM) bersama seluruh kelompok masyarakat Jabar dalam menekan pertumbuhan perkembangbiakan nyamuk demam berdarah dengeu (DBD).
Program PSM dengan masyarakat sebagai agen perubahan, kata Vini, akan dimulai pada pertengahan Mei mendatang.
“Masyarakat akan menjadi agen perubahan perilaku pemantauan nyamuk secara rutin. Dan PSM menjadi kewajiban di masyarakat,” kata Vini di Bandung, dikutip Selasa (30/4/2024).
Vini sangat berharap, program PSM dapat menjadi budaya bagi masyarakat dalam menekan jumlah kasus DBD di Jabar.
“Karena kasus DBD ini tergantung kepada berapa banyak nyamuk penularnya. Ketika perkembangbiakan nyamuknya menurun maka otomatis kasus DBD akan menurun. Nanti akan ada gerakan bersama di seluruh Jawa Barat,” ujar Vini.
BACA JUGA: Kasus DBD di Kota Bandung Meningkat, 11 Orang Meninggal Mayoritas Anak-anak
Vini juga menjelaskan, cara yang paling efektif dalam mencegah DBD yaitu dengan memastikan lingkungan agar tidak ada tempat hidup untuk nyamuk.
“Jangan sampai ada genangan air bersih yang berpotensi jadi tempat kembang biak nyamuk, contohnya di bagian bawah dispenser yang tidak sadari mungkin akan jadi tempat kembang biak nyamuk, itu harus kita bersihkan secara berkala minimal seminggu sekali,” ucap Vini.
Untuk diketahui, Dinkes Jabar mencatat jumlah kasus kematian akibat penyakit demam berdarah dengeu (DBD) di Jabar mencapai 177 orang dari jumlah total 21.533 periode 1 Januari-26 April 2024.
(Budis)