BANDUNG,TM.ID: Fase bulan merupakan salah satu fenomena alam yang memukau, terlihat dari permukaan bumi. Fakta tentang fase- fase bulan bisa Anda cari di sini.
Adanya bulan membuat langit terasa indah dan lengkap, terlebih bulan dalam setiap fasenya memiliki bentuk yang berbeda. Perubahan bentuk bulan ini disebabkan oleh pantulan sinar matahari yang mengenai permukaan bulan yang berbeda-beda dalam setiap fasenya.
BACA JUGA: Pengendara Motor Dilarang Kawal Ambulan, Pahami sebelum Aksi!
Setiap fase bulan memiliki durasi sekitar tujuh hari atau seminggu, dan keseluruhan siklusnya berlangsung selama 28 hari.
Bulan memiliki empat fase utama, yaitu bulan baru (new moon), kuartal pertama (seperempat pertama), bulan purnama (full moon), dan kuartal ketiga atau terakhir (seperempat terakhir).
Artikel ini akan menjawab pertanyaan anda yang mengenai cari fakta tentang bulan.
Fase Bulan Utama
1. Bulan Baru (New Moon)
Bulan hampir sejajar dengan bumi dan matahari, dalam keadaan gelap dan tidak terlihat. Ini sering disebut sebagai ‘bulan mati’.
2. Kuartal Pertama (Seperempat Pertama)
Bulan membentuk sudut tertentu terhadap matahari dan bumi. Bulan mulai terlihat, baik dalam keadaan sabit maupun separuh.
3. Bulan Purnama (Full Moon)
Bulan terletak hampir segaris dengan bumi dan matahari, dengan bagian permukaan bulan yang terkena sinar matahari terang.
Bulan tampak penuh bulat seperti bumi.
4. Kuartal Ketiga atau Terakhir (Seperempat Terakhir)
Posisi bulan kembali membentuk sudut tertentu terhadap matahari dan bumi.
Separuh bulan dalam keadaan gelap dan tidak terlihat. Bulan kembali membentuk bulan separuh dan bulan sabit, dengan posisi bertolak belakang dari fase seperempat pertama.
Fase Bulan Antara
Selain fase utama, terdapat juga fase antara yang membentuk delapan fase bulan secara keseluruhan. Delapan fase ini dapat dibedakan selama proses mulai dari munculnya hilal hingga tidak ada cahaya bulan sama sekali.
Ini mencakup delapan tahap yang berkaitan dengan bagian bulan yang terkena sinar matahari dan tampilan geometrisnya yang dapat diamati dari lokasi bumi.
Fase Pertama (Waxing Crescent Moon)
Bulan sedikit terkena sinar matahari, terlihat berbentuk sabit, dan semakin membesar seiring berjalannya waktu.
Fase Kedua (Kuartal Pertama)
Bulan sabit naik lebih tinggi di atas horizon, dengan bagian yang terkena sinar matahari semakin bertambah besar.
Fase Ketiga (Waxing Gibbous Moon)
Bulan terus membesar, muncul di ufuk timur, mencapai titik tertinggi, dan tenggelam di ufuk barat.
Fase Keempat (Full Moon)
Bulan mencapai titik oposisi dengan matahari, hampir seluruh bagian yang terkena sinar matahari terlihat dari bumi.
Fase Kelima (Waning Gibbous Moon)
Area bulan yang terkena sinar matahari mulai mengecil, tetapi perubahan ini terjadi di sisi yang berlawanan.
Fase Keenam (Kuartal Terakhir)
Bentuk bulan semakin mengecil, mirip dengan kuartal pertama, tetapi dengan orientasi yang berlawanan.
Fase Ketujuh (Waning Crescent Moon)
Permukaan bulan yang terkena sinar matahari terus mengecil, membentuk bulan sabit tua.
Fase Kedelapan (Bulan Baru)
Bulan berada tepat di antara bumi dan matahari, seluruh bagian yang tidak terkena sinar matahari gelap.
Mengapa Bulan Memiliki Fase-Fase yang Berbeda?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengatakan bentuk bulan yang terlihat dari bumi bervariasi karena sinar matahari yang dipantulkan olehnya.
Bulan tidak memancarkan cahaya sendiri, yang membuatnya tampak bercahaya adalah pantulan sinar matahari.
Ketika bulan berbentuk setengah lingkaran, sinar matahari hanya mencapai separuh permukaan bulan, menciptakan fase-fase bulan yang menakjubkan.
BACA JUGA: Apakah Anda Sudah Tahu Fakta Tentang Bulan? Simak Penjelasannya
Pergantian ini menciptakan siklus menarik selama 28 hari, yang juga merupakan dasar dalam penanggalan tahun Hijriah.
Dengan ini, kita dapat mengenal tentang fase-fase bulan yang sering kita cari tahu fakta menariknya. Keindahan serta kompleksitas alam semesta membuat kita akan selalau menghargai keajaiban tangan Tuhan.
(Vini/Masnur)