JAKARTA,TM.ID : Pakar artificial intelligence (AI) dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik UGM, DR Eng Ir Sunu Wibirama ST M.Eng. IPM, menyatakan bahwa meskipun teknologi Bard yang diluncurkan oleh Google setelah Chat GPT mungkin lebih unggul saat ini, keduanya akan menemukan segmen pasar masing-masing.
“Prediksi saya, sekarang ChatGPT ini bekerja sama dengan Microsoft yang dari sisi pasar mesin pencari tidak sebesar Google. Barangkali nanti yang akan mendominasi adalah Bard karena ia secara natural sudah terintegrasi dengan mesin pencari Google yang sampai saat ini mendominasi.” kata Sunu, Rabu (18/5/2023).
Ia juga mencatat bahwa Google memiliki layanan lain seperti Android yang digunakan di hampir semua ponsel pintar, sehingga secara alami Bard akan terintegrasi dengan aplikasi yang ada di perangkat pintar tersebut.
“Dari situ akan meningkatkan pemakaian Bard. Sementara ChatGPT terintegrasi hanya di mesin pencari Microsoft Bing sehingga saya tidak terlalu yakin bisa melakukan penetrasi pasar yang lebih luas dibandingkan Bard,” tambah Sunu.
BACA JUGA: Kecemasan Terhadap Penipuan Catfishing AI dengan ChatGPT di Aplikasi Kencan
Dalam hal performa, Sunu menilai Google Bard memberikan respons yang lebih natural dengan gaya penyampaian mirip percakapan manusia.
“Bard ini dari sisi respons lebih natural dibandingkan dengan ChatGPT. Secara teks, gaya penyampaian Bard lebih mirip percakapan manusia,” jelasnya.
Meskipun Bard saat ini dianggap lebih unggul, Sunu menegaskan bahwa hal ini tidak berarti bahwa pelanggan akan meninggalkan ChatGPT. Bard dan ChatGPT memiliki kemampuan yang serupa dalam melihat intensi pengguna dan memberikan respons yang alami seperti manusia.
“Bard sudah lama dikembangkan oleh Google melalui proyek Language Model for Dialogue Applications (LaMDA), meskipun diluncurkan dengan kecepatan yang kalah jika dibandingkan dengan ChatGPT,” kata Sunu.
(Budis)