Banyak Investor Kejar Proyek PLTSa di Cirebon, Ini Alasannya!

Penulis: Aak

PLTSa (Dok Pemkab Bandung)
Ilustrasi PLTSa (Dok Pemkab Bandung)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

CIREBON, TEROPONGMEDIA.ID — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyatakan telah ada minat investasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dengan skema tanpa tipping fee dari PT Global Energy Investama.

Perusahaan swasta nasional ini bersedia membangun PLTSa asalkan pemerintah daerah menyediakan lahan.

Kepala DLH Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan, menjelaskan skema ini dinilai lebih realistis karena tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Mereka hanya meminta lahan. Infrastruktur pengelolaan sampah hingga pembangkit listrik akan mereka bangun sendiri,” ujar Iwan, mengutip Antara, Kamis (3/7/2025).

Menurut Iwan, skema sebelumnya seringkali gagal karena mensyaratkan tipping fee atau biaya pengolahan sampah per ton kepada pengelola PLTSa, yang tidak terjangkau APBD.

Beberapa investor bahkan meminta Rp450 ribu per ton, sementara kemampuan daerah hanya Rp150 ribu per ton.

“Ada juga yang mewajibkan pemerintah membeli listrik hasil olahan mereka. Itu sangat memberatkan,” tambahnya.

Skema baru ini dinilai lebih menguntungkan karena investor akan menjual listrik ke PLN atau pihak ketiga, dengan bagi hasil keuntungan untuk pemerintah daerah.

Untuk tahap awal, proyek ini membutuhkan pasokan sampah 500-600 ton per hari, yang dinilai realistis mengingat kapasitas persampahan di Kabupaten Cirebon.

Saat ini, pemerintah daerah sedang mengkaji lahan seluas minimal dua hektare yang memenuhi kriteria tata ruang dan akses logistik.

Lokasi TPA Kubang Deleg tidak dipertimbangkan karena sedang dalam proses pengembangan.

Jika kajian teknis, finansial, dan legal menunjukkan kelayakan, proyek ini akan dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama (PKS).

PLTSa sejalan dengan agenda pengurangan ketergantungan energi fosil dan pengelolaan sampah berkelanjutan,” pungkas Iwan.

BACA JUGA

PLN Kembangkan PLTSa Legok Nangka di Jabar

Mahasiswa ITS Hibahkan Tempat Sampah Pintar Berbasis Sensor ke Warga Medokan Semampir

Tipping Fee: Biaya Pengolahan Sampah Berbasis Tonase

Dalam sistem pengelolaan sampah, tipping fee merupakan biaya yang dibayarkan oleh pihak penghasil sampah, biasanya pemerintah daerah, kepada pengelola fasilitas pengolahan sampah.

Biaya ini mencakup seluruh proses operasional, mulai dari penerimaan, pemeliharaan, hingga penutupan tempat pengolahan. Besaran biaya ditentukan berdasarkan berat sampah yang diolah, dengan perhitungan per ton.

Konsep ini menjadi komponen penting dalam skema kerja sama pengelolaan sampah, terutama dalam proyek-proyek berbasis kemitraan pemerintah-swasta.

Tipping fee berfungsi sebagai kompensasi atas layanan pengolahan sekaligus insentif bagi pengelola untuk menjalankan operasional secara berkelanjutan.

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Aniaya Balita
Sadis! Ayah Aniaya Balita Usia 2 Tahun di Purwakarta
SI202207100444
Rumor Kepindahan Verstappen ke Mercedes Menguat, Ralf Schumacher: Sepertinya Itu Akan Terjadi
Desa
Ini 3 Desa yang Jadi Bukti Nyata Toleransi
Komunitas Gay Subang
4,2 Ribu Anggota Tergabung Grup 'Gay Subang', Masyarakat Khawatir Dampak bagi Generasi Muda
Penggelapan kopi
Polres Garut Bongkar Penggelapan 7,9 Ton Kopi Senilai Rp760 Juta, Dua Pelaku Ditangkap
Berita Lainnya

1

Operasi Gabungan Penertiban Knalpot Tidak Sesuai Spesifikasi Teknis (Brong)

2

Cara Menghitung Skor Nilai Tes Terstandar SPMB Jabar 2025

3

Gegara Tikus Kencing Sembarangan, Awas Nyawa Melayang

4

Kenakalan Remaja: Penyebab, Dampak dan Solusi

5

Peterpan Comeback, tapi di Mana Ariel dan Uki?
Headline
Chelsea
Link Live Streaming Palmeiras vs Chelsea Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
Wali Kota Bandung Siapkan Insentif Rp1 Miliar untuk RW, RW Aktif Dapat Bonus Tambahan
Wali Kota Bandung Siapkan Insentif Rp 1 Miliar, RW Aktif Dapat Bonus Tambahan
BMKG Waspada Cuaca Ekstrem
BMKG Imbau Transportasi Darat, Laut dan Udara Waspada Cuaca Ekstrem
Diogo Jota
Kronologi Diogo Jota Tewas: Mobil Keluar Jalur dan Terbakar

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.