JAKARTA,TM.ID: Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan selain 14 kasus konfirmasi, ada 2 kasus probable atau memiliki gejala dan kontak dengan orang positif Mpox atau cacar monyet tetapi saat ini sudah sembuh. Kemudian ada 9 kasus suspek atau ada gejala dan sudah ambil sampel tinggal menunggu hasilnya.
“Kasus kita ada 14 total sampai hari ini. Setiap hari rata-rata nambah 2 sampai 3 kasus. Di Indonesia melaporkan kasus Mpox pertama kali pada 20 Agustus 2022 sebanyak 1 kasus, kemudian pada 13 Oktober 2023 Indonesia kembali melaporkan kasus Mpox,” ujar Dirjen dr. Maxi pada konferensi pers update kasus Mpox melansir sehatnegeriku.kemkes, Kamis (26/10) di Jakarta.
Bantuan 2000 Vaksin Cacar Monyet
Dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan Indonesia akan mendapatkan bantuan 2.000 vaksin cacar monyet atau monkeypox dari ASEAN dalam waktu dekat.
BACA JUGA : Kemenkes: Kasus Cacar Monyet Bertambah di Indonesia Akibat Sex Berisiko
Maxi menyampaikan bantuan itu diberikan lantaran ketersediaan vaksin di tanah air terbatas yakni 1000 dosis atau untuk 500 orang.
Kemenkes memprediksi kasus cacar monyet di Indonesia mencapai angka 3.600 kasus dalam satu tahun.
Meski begitu, bantuan tersebut tak cukup memenuhi kebutuhan vaksinasi di Indonesia. Maxi mengatakan Kemenkes masih harus mencari stok vaksin cacar monyet.
Upaya penanggulangan Mpox, Kementerian Kesehatan RI memperkuat surveilans atau penemuan kasus aktif di seluruh fasilitas kesehatan. Kemenkes juga bekerja sama dengan komunitas atau relawan untuk menjangkau kelompok-kelompok tertentu untuk bisa melakukan deteksi, terutama mencari kontak erat.
“Kita dalami setiap kasus, langsung kita lakukan penyelidikan epidemiologi dan juga penyiapan laboratorium rujukan,” ucap dr. Maxi.
Laboratorium Mampu Periksa Cacar Monyet
Sejumlah laboratorium seperti Balai Besar Laboratorium Kesehatan milik Kemenkes mempunyai kemampuan untuk memeriksa Cacar Monyet atau Mpox, sehingga Kemenkes tinggal mendistribusikan reagennya. Kemenkes juga tengah menunggu pemeriksaan whole genome sequencing terhadap kasus konfirmasi Mpox untuk menentukan jenis varian dari Mpox.
Kemenkes juga meminta pasien melakukan isolasi dan memberikan terapi. Rata-rata pasien diisolasi di rumah sakit dan memang pengobatannya lebih banyak ke suportif. Pasien juga diberi obat antivirus dan antibiotik kalau gejalanya parah.
(Usamah)