BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Banjir dan longsor terjadi di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, Minggu (7/4/2024). Berdasarkan laporan dari Pusdalops BNPB, ratusan kepala keluarga (KK) atau ribuan jiwa mengungsi karena bencana tersebut.
”Bencana dipicu hujan deras di empat kecamatan Minahasa Utara yakni Kecamatan Likupang Selatan, Likupang Timur, Likupang Barat dan Wori. Sehingga menyebabkan banjir, longsor dan pohon tumbang,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/4/2024).
Berdasarkan laporan dari Pusdalops BNPB sebanyak 268 Kepala Keluarga atau 1.071 jiwa terdampak. Juga 154 Kepala Keluarga atau 615 jiwa mengungsi di lokasi lainnya.
BACA JUGA: BNPB Lakukan Upaya Darurat Banjir Bandang Kabupaten Agam Sumatera Barat
“Lokasi mengungsi di tempat ibadah, rumah warga yang tidak terdampak, dan tenda yang didirikan di desa setempat. Untuk memenuhi kebutuhan logistik pengungsi pendirian dapur umum dari desa setempat telah didirikan,” ujarnya.
Dampak banjir setinggi 70 cm menyebabkan 422 unit rumah terendam, dan 1 fasilitas Pendidikan rusak berat. BPBD Kabupaten Minahasa Utara melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir, penanganan material longsor yang menutupi badan jalan dan melakukan pendataan.
Informasi dari BPBD Kabupaten Minahasa Utara, Senin (8/4/2024). Dampak banjir memutus jaringan listrik, dan jaringan komunikasi. Kondisi terkini jaringan listrik belum seluruhnya tersambung begitu pula dengan jaringan komunikasi.
Bencana Longsor yang sempat memutus akses jaringan utama. Tim gabungan melakukan penanganan longsor, kini jalan utama baru bisa diakses dilewati satu jalur. Saat ini banjir berangsur surut, tim gabungan melakukan pembersihan material banjir dan longsor.
Sementara itu wilayah terdampak banjir meliputi empat Kecamatan, dan 21 Desa terdampak. Yakni Desa Kokoleh Dua, Marinsow di Kecamatan Likupang Timur. Desa Kaweruan di Kecamatan Likupang Selatan dan Desa Munte di Kecamatan Likupang Barat.
(Usk)