BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung mulai menguji coba perangkat handheld untuk memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor parkir.
Perangkat ini memungkinkan pembayaran nontunai melalui QRIS sekaligus mencatat data kendaraan secara otomatis dan transparan.
Kepala Dishub Kota Bandung, Rasdian Setiadi, menjelaskan handheld tersebut berfungsi layaknya ponsel pintar yang dapat mendeteksi nomor kendaraan, mencatat waktu masuk parkir, menghitung durasi, hingga menampilkan tarif yang harus dibayar.
“Di ABC, pembayarannya pakai QRIS. Kemarin kita coba pakai handheld, alat seperti HP canggih. Setelah dicek, keluar nomor kendaraan, waktu parkir, dan nominal pembayaran dalam bentuk struk,” kata Rasdian Setiadi, Selasa (12/8/2025).
Baca Juga:
Getok Parkir di Kawasan Kebun Binatang Bandung, Ini Kata Dishub Kota Bandung
Perangkat ini akan digunakan langsung oleh juru parkir, masing-masing satu unit per orang. Saat ini, Dishub belum melakukan pembelian permanen dan masih menyewa perangkat untuk tahap uji coba, beberapa lokasi yang menjadi titik uji coba antara lain Jalan Asia Afrika, Naripan, Braga, dan ABC.
“Lokasinya bukan yang punya mesin parkir khusus. Ini handheld yang bisa dibawa juru parkir, dan pembayarannya menggunakan barcode yang terhubung ke rekening BJB,” ucapnya.
Uji coba akan berlangsung selama satu hingga tiga bulan sebelum dilakukan evaluasi. Dishub juga tengah mempertimbangkan pemberian insentif untuk menarik minat pengguna membayar parkir melalui sistem ini.
“Kemarin kita coba sistem undian. Nomor kendaraan yang beruntung mendapat hadiah kecil seperti dispenser. Tujuannya untuk mengajak masyarakat membayar parkir secara resmi,” ujarnya.
Dishub berharap kebocoran pendapatan parkir dapat ditekan, proses pembayaran menjadi lebih cepat, dan pengelolaan parkir di Kota Bandung semakin modern dan akuntabel.
(Kyy/Budis)