BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Gelaran Bank bjb Bandoeng 10K yang dilaksanakan pada Minggu (18/5/2025) bukan sekadar lomba lari massal. Di balik semaraknya langkah 3.100 pelari dari berbagai penjuru Nusantara dan mancanegara, tersimpan upaya besar Kota Bandung untuk memposisikan diri sebagai destinasi sport-tourism unggulan di Indonesia.
Dengan mengusung tema “Bandung Kembali”, ajang lari hasil kolaborasi antara bank bjb dan Harian Kompas ini dirancang lebih dari sekadar olahraga.
Rute lari yang melewati gedung-gedung bersejarah, seperti Gedung Merdeka, Hotel Savoy Homann, hingga kawasan Dago, menjadi media promosi yang efektif untuk menunjukkan sisi estetika dan warisan kota kepada peserta maupun wisatawan.
Baca Juga:
Sebuah Startup Gelar Lomba Unik, Balap Sperma Pertama di Dunia!
Archipelago Suses Gelar Archarity Run 2024, 550 Pelari Bersatu Bantu Anak Penderita Kanker
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa pelaksanaan Bandoeng 10K adalah bagian dari upaya pemasaran kota. Menurutnya, event semacam ini tidak hanya berdampak pada olahraga, tapi juga pada pariwisata, UMKM, hingga investasi di Kota Bandung.
“Saat pelari datang, mereka menginap, makan, berbelanja, dan berinteraksi. Ekonomi lokal pun bergerak. Ketika kita konsisten menyelenggarakan event yang berkualitas, kepercayaan investor akan tumbuh,” kata Farhan di Balaikota Bandung, Minggu (18/5/2025).
Keunikan lomba ini terletak pada format point to point, dimulai dari Kantor bank bjb di Jalan Naripan dan berakhir di Balai Kota Bandung. Ini berbeda dari event lari di Bandung sebelumnya yang cenderung menggunakan sirkuit tertutup.
Format tersebut menjadi pengalaman baru bagi peserta sekaligus cara memperkenalkan wajah kota secara lebih luas.
Salah seorang atlet Nasional yang turut berpartisipasi dalam gelaran tersebut Agus Prayogo, mengapresiasi waktu pelaksanaan yang dimulai sejak pukul 05.00 pagi.
“Cuaca sejuk, lalu lintas masih sepi, dan atmosfernya mendukung performa maksimal para pelari elite,” ujar Agus.
Selain berlari, peserta dan pengunjung juga disuguhi sentuhan budaya, pertunjukan musik, serta bazar UMKM yang menghadirkan produk lokal. Semuanya dikemas dalam satu narasi besar yakni Bandung bukan hanya kota kreatif, tapi juga kota yang nyaman untuk berlari dan berkembang.
Dari sinilah tagline “Buat Lari, Datang ke Kota Bandung” mendapat makna sebenarnya bukan hanya soal olahraga, tapi strategi membangun citra kota dengan cara yang dinamis dan kolaboratif.
Dengan target penyelenggaraan event serupa setiap minggu, Pemerintah Kota Bandung berharap dapat menjadikan olahraga sebagai jembatan antara branding, perdagangan, dan investasi. (Kyy/Usk)