Bamsoet: Indonesia Makin Matang jadi Tuan Rumah Kejuaraan Balap Dunia

Penulis: distopia

bamsoet
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat Bambang Soesatyo. (Antara)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, Indonesia semakin matang untuk menjadi tuan rumah berbagai kejuaraan balap dunia.

Bamsoet menyebut, hal tersebut senada dengan suksesnya sejumlah gelaran kejuaraan balap internasional seperti Superbike World Championship (WSBK), MotoGP, hingga Formula E beberapa waktu lalu.

“Ini seperti Presiden (Joko Widodo), dimana beliau juga memiliki tekad kuat bahwa Indonesia bisa menjadi tuan rumah kejuaraan balap dunia, baik roda dua maupun roda empat, dan baik di aspal maupun di tanah,” kata Bamsoet dalam Rakernas 2022 IMI di Jakarta, Sabtu (18/2/2023).

Kejuaraan dunia perahu cepat atau F1 Powerboat yang diselenggarakan di kawasan Danau Toba pada 24 -26 Februari akan menjadi pembuka rangkaian kompetisi balap internasional di Indonesia.

Sirkuit Internasional Mandalika akan menjadi tuan rumah bagi FIM Superbike World Championship (WSBK) 2023 pada 3-5 Maret, diikuti dengan Formula E di Jakarta pada 3-4 Juni.

BACA JUGA: Sri Mulyani: Perubahan Iklim Merupakan Pertaruhan Publik Global

Pada bulan yang sama, MXGP Samota, Sumbawa akan digelar pada tanggal 25, dan pada 2 Juli 2023 di Lombok.

Selain itu, Mandalika akan kembali disambangi oleh para pebalap MotoGP dunia pada 15 Oktober.

Selanjutnya, Asia Pacific Rally Championship (APRC) 2023 di Danau Toba dijadwalkan digelar dalam dua putaran. Balapan pertama adalah putaran ketujuh pada 22 hingga 23 September dan balapan kedua pada ronde kesembilan pada 24 hingga 26 November.

“Kami berkeinginan kuat tahun ini APRC di Medan sukses dan mendorong World Rally Championship agar bisa digelar di Indonesia. Ini sudah dimatangkan,” kata dia.

“Selain itu, presiden juga mendorong kita untuk segera lakukan lobi agar bisa mengadakan F1 di Indonesia. Pembicaraan awal masih alot, masih dimungkinkan untuk 2025, tapi kami masih lobi dan negosiasi agar bisa (terlaksana) di 2024,” ujar Ketua MPR itu.

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID -- Para pemimpin negara-negara berkembang yang tergabung dalam BRICS menyerukan agar negara-negara maju memenuhi tanggung jawab mereka dalam mendanai upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Seruan ini disampaikan pada hari terakhir KTT BRICS di Rio de Janeiro, Senin (7/7/2025), yang menyoroti tantangan bersama dalam menghadapi perubahan iklim, dikutip dari Reuters. Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menekankan pentingnya peran negara-negara selatan global dalam memerangi pemanasan global. Hal ini ia sampaikan menjelang Brasil menjadi tuan rumah Konferensi Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP) pada November mendatang. dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Minggu (6/7/2025), para pemimpin BRICS menegaskan bahwa bahan bakar fosil masih akan memainkan peran penting dalam bauran energi global, khususnya di negara-negara berkembang. "Kita hidup di masa penuh kontradiksi di seluruh dunia. Yang terpenting adalah kita bersedia mengatasi kontradiksi ini," ujar Menteri Lingkungan Brasil Marina Silva saat ditanya tentang rencana eksplorasi minyak di lepas pantai hutan hujan Amazon. Pernyataan bersama itu juga menegaskan bahwa pendanaan iklim adalah tanggung jawab negara maju terhadap negara berkembang, yang merupakan posisi standar negara-negara berkembang dalam negosiasi iklim global. BRICS juga menyatakan dukungannya terhadap usulan Brasil untuk membentuk dana perlindungan hutan tropis, yang disebut Tropical Forests Forever Facility. Dana ini bertujuan untuk mendukung mitigasi perubahan iklim yang dilakukan negara-negara berkembang di luar kewajiban yang ditetapkan oleh Perjanjian Paris 2015. Dua sumber yang mengetahui pembicaraan menyebutkan bahwa Tiongkok dan Uni Emirat Arab telah menyampaikan niat mereka untuk berinvestasi dalam dana tersebut dalam pertemuan dengan Menteri Keuangan Brasil Fernando Haddad di Rio. Dalam pernyataan yang sama, BRICS juga mengkritik kebijakan seperti pajak karbon lintas batas dan undang-undang anti-deforestasi yang baru-baru ini diadopsi oleh Uni Eropa. Kebijakan tersebut dinilai sebagai tindakan proteksionis yang diskriminatif dengan dalih melindungi lingkungan.
KTT BRICS Tuntut Komitmen Finansial Negara Maju untuk Krisis Iklim Global
pemisahan pemilu (6)
MK Putuskan Pemisahan Pemilu, PKB Usulkan Kepala Daerah Dipilih DPRD!
roy suryo diperiksa
Buntut Tudingan Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo Diperiksa Hari Ini
banjir dan longsor bogor
Update Banjir dan Longsor Bogor: 24 Jiwa Mengungsi, 3 Meninggal
Bantuan Beras Palestina
Bantuan Pangan, Indonesia Siap Kirim 10 Ribu Ton Beras ke Palestina
Berita Lainnya

1

The Klan Unity, Puncak Acara 37th Bikers Brotherhood 1%MC Indonesia

2

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

3

Hyundai Siap Bawa Mobil Baru ke Indonesia, Stargezer Terbaru Siap Bikin Rival Panas Dingin?

4

Link Live Streaming Persib Bandung vs Port FC Piala Presiden 2025 Selain Yalla Shoot

5

Aston Martin Fokus Bangun Era Baru Bersama Alonso dan Stroll, Bukan Cari Pebalap Baru
Headline
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Jadwal Penerbangan Kupang-Maumere Terdampak
Gempa Guncang Kabupaten Pangandaran Magnitudo 5,1 Tak Berpotensi Tsunami
Gempa Guncang Kabupaten Pangandaran Magnitudo 5,1 Tak Berpotensi Tsunami
Bangunan Enam Lantai di KBU Disegel, Diduga Langgar Izin dan Aturan Tata Ruang
Bangunan Enam Lantai di KBU Disegel, Diduga Langgar Izin dan Aturan Tata Ruang
Teras Cihampelas Dibongkar? DPRD Minta Kajian Menyeluruh dan Solusi Pengganti
Teras Cihampelas Dibongkar? DPRD Minta Kajian Menyeluruh dan Solusi Pengganti

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.