BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Bulan ramadan yang penuh berkah ini manusia sering kali mencari ketenangan dan keberkahan. Salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam untuk mendatangkan cinta dan keberkahan adalah baca sholawat.
Banyak ulama menegaskan bahwa rajin bersholawat akan menjadikan seseorang dicintai oleh Allah, Rasulullah, malaikat, dan bahkan seluruh makhluk di dunia. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
“Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim)
Sholawat bukan sekadar lantunan doa, melainkan sebuah bentuk kecintaan kepada Rasulullah yang mendekatkan kita kepada ridha Allah.
Keutamaan Sholawat dalam Kehidupan
1. Sholawat sebagai Sarana Mendapatkan Cinta Makhluk
Dalam kitab-kitab ulama disebutkan bahwa siapa yang rajin membaca sholawat, maka seluruh makhluk akan mencintainya. Bahkan, hewan dan tumbuhan pun akan merasakan keberkahan dari sholawat yang dipanjatkan seseorang.
Dikisahkan bahwa suatu hari, para sahabat melihat batang pohon kurma menangis karena rindu kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam setelah mimbar baru dibuat. Hal ini menunjukkan bahwa cinta kepada Rasulullah bukan hanya dimiliki manusia, tetapi juga oleh alam semesta.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56)
Dengan bersholawat, hati menjadi lebih lembut, penuh kasih sayang, dan disukai oleh banyak orang.
2. Sholawat sebagai “Pelet” Hati yang Halal
Banyak orang ingin dicintai dan diterima oleh lingkungan sekitar. Namun, mereka sering mencari cara yang keliru untuk mendapatkan perhatian.
Padahal, sholawat adalah “pelet” hati yang halal dan berkah. Dengan bersholawat, seseorang akan terlihat lebih bercahaya, lebih menarik, dan lebih dicintai oleh sesama.
Ulama sering menasihatkan bahwa seseorang yang rajin membaca sholawat akan memiliki daya tarik yang kuat, baik dalam kehidupan sosial, bisnis, maupun keluarga.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah sosok yang paling dicintai di dunia ini, dan dengan meneladani beliau melalui baca sholawat.
3. Sholawat dan Keberkahan Rezeki
Tidak hanya mendatangkan cinta, sholawat juga memiliki manfaat luar biasa dalam melancarkan rezeki. Banyak kisah yang membuktikan bahwa seseorang yang rajin membaca sholawat hidupnya lebih berkah, urusan dunia dan akhiratnya lebih mudah.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:“Perbanyaklah sholawat kepadaku pada hari Jumat. Karena siapa yang memperbanyak sholawat kepadaku pada hari itu, maka Allah akan mencukupi segala kebutuhannya.” (HR. Al-Baihaqi)
Banyak orang sukses yang mengamalkan sholawat dalam kesehariannya. Seperti yang dikisahkan oleh ulama KH Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi dimana seorang pedagang yang selalu membaca sholawat sebelum membuka toko, misalnya, akan lebih banyak didatangi pelanggan. Ini karena keberkahan yang Allah turunkan kepada mereka yang mencintai Rasulullah.
BACA JUGA:
Dahsyatnya Sholawat Nariyah! Kunci Pembuka Rezeki, Begini Kata KH Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi
Sholawat Jibril Versi Panjang dan Pendek Lengkap, Ini Keistimewaannya!
4. Membentuk Komunitas Sholawat di Kalangan Anak Muda
Di era saat ini, anak muda sering kali disibukkan dengan berbagai aktivitas yang menjauhkan mereka dari nilai-nilai spiritual. Salah satu cara untuk menjaga keimanan adalah dengan membentuk komunitas sholawat. Hal ini bisa dilakukan dengan cara:
- Membentuk grup sholawat di lingkungan sekitar, baik di masjid, sekolah, atau kampus.
- Mengadakan kajian dan majelis sholawat secara rutin.
- Menggunakan media sosial untuk menyebarkan manfaat dan keutamaan sholawat.
Ketika seseorang terbiasa dengan lantunan sholawat, hatinya akan menjadi lebih tenang, lebih optimis, dan lebih dekat dengan Allah. Sebagaimana disebutkan dalam hadits:
“Tidaklah suatu kaum duduk dalam suatu majelis, lalu mereka bershalawat kepada Nabi, kecuali mereka akan mendapatkan ampunan dan rahmat Allah.” (HR. Ahmad)
(Hafidah Rismayanti/Budis)