JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Studi baru yang dilakukan oleh Dataxet Sonar dalam periode Januari hingga April 2025, mengemukakan diskusi publik di media sosial tentang kendaraan listrik (EV) meningkat hingga 215 persen.
Adapun isu pokok mencakup kebijakan pemerintah, insentif, teknologi, serta kolaborasi pabrikan dengan tokoh publik.
“Minat ini didasari dari omongan-omongan baik di media sosial maupun word of mouth dari orang lain yang sudah menggunakan kendaraan listrik. Itulah membuat orang mempertimbangkan untuk beralih menggunakan kendaraan listrik,” ujar Principal Insights Analyst Dataxet Sonar, Alfano melansir Antara, Minggu (08/06/2025).
Ia juga merincikan, bahwa sentimen positif mencapai 28,1 persen yang mencerminkan adanya optimisme publik terhadap penggunaan kendaraan listrik pada masa mendatang.
BACA JUGA:
Kepastian Subsidi Motor Listrik, Pemerintah Kasih Jatah Kuota Berapa?
Pemerintah Usul Suzuki Bikin Mobil Full Indonesia, TKDN Fronx Bikin Bangga
“Banyaknya sentimen positif dari konten edukasi dan konten kolaborasi strategis antara brand dengan pemerintah mengenai kendaraan listrik. Seperti konten mengenai keuntungan menggunakan kendaraan listrik,” imbuhnya.
Dalam percakapan itu, terkhusus beberapa pabrikan mendapatkan atensi, yakni Hyundai, BYD, hingga BYD karena pendekatan yang relevan dengan audiens di media sosial.
Kemudian pada percakapan EV roda dua, Smoot muncul lewat pesan sederhana, serta Alva berhasil membangun dengan pendekatan berbasis komunitas.
“Relevansi dari konten yang dibuat bisa mempengaruhi audiens dan mendorong kedekatan emosional mereka,” kata Alfano.
Artinya, kata Alfano, membentuk persepsi publik memerlukan strategi komunikasi yang selaras dengan narasi EV Vehicle dan relevan bagi audiens.
Dengan menjaring berbagai pemangku kepentingan baik pemerintah, industri, maupun tokoh berpengaruh, serta pemanfaatan momentum menjadi kunci menyebarkan pesan secara efektif.
(Saepul)