Aplikasi Ojol yang Sudah Gulung Tikar di Indonesia

Aplikasi ojol
(Apa Habar)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Beberapa tahun yang lalu, pasar ojek online (ojol) di Indonesia menjadi sorotan dengan kedatangan berbagai pemain lokal dan internasional. Namun, tak semua dapat bertahan di tengah persaingan ketat.

Sejumlah nama besar seperti Uber bahkan harus angkat kaki dari Indonesia. Mari kita ketahui lebih dalam daftar aplikasi ojol yang satu per satu mulai menghilang dari peredaran.

1. Call Jack

Pertama, Call Jack dari Yogyakarta, aplikasi ojol ini menawarkan layanan ride-hailing serupa dengan Gojek/Grab. Sayangnya, seperti namanya yang terdengar, panggilan untuk Call Jack kini seolah-olah hilang dari peredaran, bahkan saat ini sudah tidak terdengar lagi.

2. Ojekkoe

Ojekkoe pernah bersinar dengan 500 mitra pengemudi. Aplikasi ojol ini menawarkan layanan dengan biaya minim Rp 2.500 per hari. Sayangnya, keberadaannya kini tidak lagi aktif, sehingga meninggalkan sejarah ride-hailing yang singkat.

3. Topjek

Topjek datang dengan tarif murah tanpa promo dan fitur chat room unggulan. Meski menjanjikan namun, cahayanya padam di tengah jalan. Terlepas dari batasan pengemudi, Topjek tidak mampu bertahan.

BACA JUGA: Misteri Menara Saidah yang Sering Meneror Ojol

4. Uber

Siapa yang tak kenal dengan Uber? Meski menjadi pemain global, Uber harus meninggalkan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, pada 2018. Seluruh bisnisnya dijual kepada Grab, sehingga mendorong mitra pengemudi Uber beralih ke platform Grab atau bahkan Gojek.

5. LadyJek

LadyJek mencoba konsep unik dengan pengemudi wanita untuk penumpang wanita. Dengan hampir 3.300 pengemudi, kesuksesan mereka terlihat gemilang. Namun, karena keterbatasan modal, aplikasi ojol LadyJek juga harus menyerah dalam persaingan.

6. Blujek

Blujek adalah saingan terbesar Gojek dan Grab dengan warna biru khasnya, juga harus merasakan getirnya persaingan. Armadanya yang besar tidak cukup untuk menjaga eksistensinya.

7. OjekArgo

OjekArgo sudah tidak aktif sejak 2017. Dengan model tanpa pendaftaran, layanan ride-hailing ini perlahan menghilang dari benak konsumen.

Mengapa Mereka Tersingkir?

Transformasi pasar ojol Indonesia mengajarkan kita bahwa kelangsungan hidup bukan hanya tentang hadir dengan ide yang cemerlang. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan perusahaan-perusahaan ini:

  • Banyak perusahaan tidak mampu bersaing dalam ketatnya persaingan pasar ojol. Faktor tarif, layanan, dan inovasi menjadi penentu utama.
  • Beberapa perusahaan terpaksa harus menyerah karena keterbatasan modal, meskipun memiliki konsep yang menarik.
  • Sebagian besar pemain akhirnya harus bermitra dengan pesaing lebih besar untuk bertahan.

 

(Kaje/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
jamie-vardy-leicester-city-celebrates-966857523-4258622712
Usia Hanya Angka, Jamie Vardy Samai Rekor Cristiano Ronaldo
Lionel Messi
Lionel Messi Dikecam Usai Aksi Kontroversial Terhadap Penggemar Meksiko
Selancar di Pantai Indonesia
6 Pantai di Indonesia dengan Ombak Terbaik untuk Selancar
Kelenteng Welahan Jepara
5 Fakta Menarik Kelenteng Welahan di Jepara
Jenis papan selancar
Pemula Wajib Tahu! Ini 5 Jenis Papan Selancar Buat Hobi Surfing

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

P2MI: Penembakan WNI di Malaysia Tindakan Berlebihan

3

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

4

Kesulitan Akses SATUSEHAT Mobile, Cek Aplikasi Versi Terbaru!

5

Agung Yansusan Tegaskan Stop Normalisasi Pakaian Seksi di Tempat Umum
Headline
Radja Nainggolan Kokain
Pemain Keturunan Indonesia Radja Nainggolan Terjerat Kasus Kokain, Diringkus Polisi Belgia!
034383500_1436196449-Emilia_Contessa
Legenda Musik Indonesia Emilia Contessa Meninggal Dunia di Usia 68 Tahun
Aksi Pemain Persib di Fashion Show Rawtype Riot
Aksi Pemain Persib di Fashion Show Rawtype Riot
Peringati Isra Miraj dan Harlah ke 90
Peringati Isra Miraj dan Harlah ke 90, Al Ittihadiyah Bentuk Pemuda Jadi Calon Pemimpin Melalui Pengembangan Masjid di Indonesia

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.