BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Tomcat merupakan salah satu serangga yang cukup diwaspadai banyak orang di Indonesia. Serangga satu ini umumnya berwarna kuning dan sedikit gelap di bagian kepala atas dan ekor, serta bagian tengah tubuhnya yang berwarna hijau tua.
Kebanyakan orang berpendapat bahwa serangga Tomcat muncul saat musim hujan tiba, namun apakah hal ini benar?.
Peneliti IPB ahli Entomologi, Rosyid Amrullah mengatakan, serangga Tomcat bisa keluar kapan saja baik musim hujan maupun musim kemarau.
“Jenis serangga termasuk Tomcat bisa keluar kapan saja dan ketika waktu tertentu populasinya bisa melimpah”, kata Rosyid saat diwawancarai Teropong Media pada Jumat (14/3/2025).
Serangga Tomcat biasanya hidup di sawah yang sumber makanannya lebih melimpah.
” Tomcat hidup di sawah yang sumber makanannya lebih banyak, namun ketika sawah kebanjiran tomcat akan mengungsi ke rumah-rumah warga”, lanjutnya.
Dia juga melanjutkan, tidak ada kaitannya antara musim kemarau dan musim hujan bagi tomcat. Hanya saja saat musim hujan tiba sumber makanan tomcat lebih melimpah dibandingkan musim kemarau.
” Jadi sebenarnya tidak ada kaitannya antara musim hujan dan kemarau tomcat keluar, Tomcat muncul lebih banyak di musim hujan karena sumber makanannya lebih melimpa dari musim kemarau”, katanya.
Tomcat di Indonesia
Serangga bernama tomcat atau secara ilmiah terkenal sebagai Paederus littoralis telah menjadi perbincangan hangat di Indonesia. Racunnya sangat berbahaya dan mampu menyebabkan kulit manusia melepuh serta rusak. Namun, sampai saat ini, asal muasal nama “Tomcat” untuk serangga ini masih menjadi misteri bagi banyak orang.
Di Indonesia, serangga Tomcat terkenal dengan berbagai nama lokal seperti semut semai, semut kayap, atau kumbang rove. Serangga ini termasuk dalam keluarga besar Kumbang (Staphylinidae) dan terkenal aktif pada malam hari, serta sangat gemar mendekati sumber cahaya. Namun, serangga ini takut terhadap sinar matahari.
Serangga ini menghasilkan racun yang disebut paederin. Racun ini dapat menyebabkan dermatitis serius pada kulit manusia, dengan gejala seperti kulit melepuh, kemerahan, dan iritasi parah.
BACA JUGA:
Gejala Awal Terkena Racun Tomcat, Perhatikan!
Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat
Dalam beberapa kasus, kontak dengan racun ini dapat menyebabkan kerusakan kulit yang lebih dalam jika tidak segera mendapat penanganan.
(Kaje/Budis)