BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Saat memasuki bulan Syawal, umat Islam sebaiknya melaksanakan puasa Syawal. Puasa ini bisa dilakukan selama enam hari setelah Idul Fitri.
Anjuran ini bersumber dari Ayyub Al-Anshari RA. dalam riwayat HR Muslim yang menyebutkan bahwa mereka yang berpuasa Ramadan kemudian melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal akan mendapat pahala seakan-akan berpuasa selama setahun penuh.
Namun, seringkali muncul pertanyaan apakah boleh puasa Syawal jika masih memiliki hutang puasa Ramadan. Artikel ini akan menjelaskan masalah tersebut dengan lebih rinci.
1. Utamakan Membayar Hutang Puasa Ramadan Terlebih Dahulu
Melansir buku Fatwa-Fatwa M. Quraish Shihab Seputar Ibadah Mahdah, sebaiknya prioritaskan pembayaran hutang puasa (qada). Puasa Syawal dapat kita lakukan kapan saja selama bulan Syawal.
Oleh karena itu, lebih baik untuk memenuhi kewajiban membayar hutang puasa Ramadan terlebih dahulu, karena hal ini wajib, baru kemudian menjalankan puasa sunnah, yakni puasa Syawal.
2. Tidak Boleh Membayar Hutang dan Berpuasa Syawal Secara Bersamaan
Menurut Fatwa Tarjih dalam buku Tanya Jawab Agama jilid II oleh Muhammadiyah, pelaksanaan ibadah puasa harus sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadis. Karena tidak ada dalil yang menunjukkan bahwa puasa wajib dan sunnah dapat bersamaan, maka sebaiknya kita lakukan secara terpisah. Artinya, sebaiknya selesaikan pembayaran hutang puasa terlebih dahulu sebelum menjalankan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal.
BACA JUGA: Puasa Ramadhan 2024 Kapan? Ini Jadwalnya
3. Siapa yang Wajib Qada Puasa Ramadan?
Umat Islam yang telah dewasa, melaksanakan puasa Ramadan adalah wajib. Bagi mereka yang sakit, hamil, lanjut usia, atau dalam perjalanan, diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Namun, mereka harus menggantinya atau meng-qada setelah bulan Ramadan sesuai dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan.
Semoga penjelasan tersebut bisa membantu anda, terima kasih telah membaca artikel ini!
(Kaje)