BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Roti tawar atau roti isi menjadi penolong saat lapar di tengah-tengah kesibukan. Namun, sayangnya roti rentan terhadap jamur, jika penyimpanannnya tidak tepat. Lalu, mengonsumsi roti berjamur apakah aman?
Apakah Aman Mengonsumsi Roti Berjamur?
Kadang, melihat roti berjamur bisa membuat Anda berpikir dua kali. Di satu sisi, rasanya sayang jika dibuang, namun di sisi lain ada pertanyaan, apakah aman memakannya? Banyak orang percaya bahwa memotong bagian yang berjamur dan memakan sisanya adalah solusi. Sayangnya, hal ini tidak benar.
Menurut U.S. Department of Agriculture, jamur pada roti sebenarnya adalah kumpulan spora yang berfungsi sebagai media reproduksi. Koloni spora ini sering muncul dalam bentuk bintik-bintik hijau, abu-abu, atau hitam di permukaan roti, dan membuat aroma roti berubah menjadi tidak sedap.
Spora dari jamur ini dapat menyebar melalui udara dan masuk lebih dalam ke jaringan roti. Jadi, walaupun bagian yang terlihat berjamur sudah dipotong, akar jamur kemungkinan besar masih tertinggal. Pada makanan yang berongga seperti roti, jamur lebih mudah menyebar, sehingga sebaiknya roti tersebut dibuang seluruhnya.
Memang ada beberapa jenis jamur yang aman dikonsumsi, seperti jamur yang digunakan untuk membuat keju biru atau dalam proses fermentasi tempe.
Namun, jamur pada roti biasanya berbeda jenis, dan sulit menentukan apakah jamur yang tumbuh aman atau berbahaya. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk membuang roti yang sudah berjamur.
Risiko Kesehatan Akibat Mengonsumsi Roti Berjamur
Tingkat bahaya dari roti ada jamurnya bergantung pada jenis jamur yang ada. Beberapa jamur dapat menyebabkan keracunan makanan jika dikonsumsi. Bahkan, hanya dengan menghirup udara di sekitar roti berjamur, seseorang bisa mengalami gangguan pernapasan, terutama jika memiliki alergi jamur.
Spora jamur yang terhirup dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma, iritasi pada mulut, hidung, hingga tenggorokan. Beberapa jenis jamur, seperti Stachybotrys chartarum, bahkan dapat menyebabkan efek serius seperti perdarahan atau kematian jaringan kulit.
Studi dalam International Journal of Applied and Basic Medical Research (2017) menyebutkan bahwa orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, seperti penderita diabetes, lebih rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh jamur Rhizopus yang biasa terdapat pada roti berjamur. Meski jarang, infeksi ini berpotensi mengancam jiwa.
Tips Menyimpan Roti Agar Tidak Mudah Berjamur
Setelah memahami bahaya dari roti berjamur, penting untuk mengetahui cara penyimpanan yang benar agar roti tetap segar dan tahan lama. Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
- Simpan roti di tempat kering dan sejuk, konsumsi dalam 3–5 hari. Roti sebaiknya tidak disimpan di kulkas.
- Jika kemasan sudah terbuka, pindahkan roti ke wadah kedap udara.
- Jangan menutup roti saat masih panas agar tidak lembap.
- Untuk penyimpanan jangka panjang, roti bisa dibekukan di freezer, yang mampu menghambat pertumbuhan jamur hingga tiga bulan.
- Jika ingin membekukan roti, pisahkan setiap potongan dengan kertas lilin agar mudah diambil satu per satu.
BACA JUGA: Semua Wajib Tahu Kenapa Ciki Ngebul Beracun? Inilah Bahayanya Penggunaan Nitrogen Cair pada Makanan
Roti akan bertahan lama, jika penyimpanannya tepat dan benar. Terkait hal ini, sebaiknya hindari konsumsi roti yang terlah berjamur, karena selain memiliki banyak risiko juga dapat menyebabkan keracunan makanan.
(Virdiya/Aak)