BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Malam lailatul Qadar merupakan malam yang paling ditunggu oleh seluruh umat muslim. Sebab, pada malam lailatul qadar terdapat berbagai keutamaan dan pahala yang dilipat gandakan oleh Allah SWT. Namun, yang sering menjadi pertanyaan ialah, apa perlu berburu malam lailatul qadar pada malam-malam genap?
Dalam pencarian malam Lailatul Qadar, sebuah pandangan menarik muncul dari Imam Ibnu Hazm Al Andalusi. Dalam kitabnya yang terkenal, Al Muhalla, beliau memberikan pemahaman yang memberikan kita alasan untuk tidak melewatkan peluang berburu malam Lailatul Qadar pada malam genap juga.
Beliau menegaskan bahwa Lailatul Qadar hanya terjadi sekali dalam setahun, secara khusus terdapat dalam bulan Ramadan, dan hanya pada sepuluh malam terakhirnya. Namun, menurut pandangan beliau, tidak ada yang mengetahui malam mana dari sepuluh malam tersebut yang menjadi Lailatul Qadar, kecuali bahwa ia jatuh pada malam ganjil.
Misalnya, jika Ramadan berlangsung selama 29 hari, maka sepuluh malam terakhir dimulai dari malam ke-20. Oleh karena itu, Lailatul Qadar dapat jatuh pada malam ke-20, ke-22, ke-24, ke-26, atau ke-28. Semua ini adalah malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir.
Begitu pula jika Ramadan berlangsung selama 30 hari, malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir adalah malam ke-21, ke-23, ke-25, ke-27, atau ke-29.
Nabi Muhammad SAW memberikan teladan bahwa cara untuk mendapatkan Lailatul Qadar adalah dengan beri’tikaf.
Apakah yang Berhalangan I’tikaf, Dapat Meraih Malam Lailatul Qadar?
Ini menunjukkan bahwa orang yang beri’tikaf memiliki kesempatan lebih besar untuk meraih Lailatul Qadar.
Namun, bagi orang yang tidak dapat beri’tikaf, seperti wanita yang sedang haid, orang sakit, atau musafir, mereka tetap memiliki kesempatan untuk meraih Lailatul Qadar.
Para ulama seperti Ibnu Rajab Al Hambali dan Adh Dhahhak menegaskan bahwa setiap orang yang amalannya diterima pada malam itu, termasuk orang-orang yang tidak dapat beri’tikaf, mendapatkan bagian dari Lailatul Qadar.
Amalan yang dianjurkan saat Malam Lailatul Qadar
1. Shalat Malam
Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa barangsiapa yang melakukan shalat malam pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan pahala, dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.
2. Berdoa
Rasulullah SAW mengajarkan kepada ‘Aisyah untuk memperbanyak berdoa pada malam Lailatul Qadar.
3. Membaca Al-Qur’an
Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an, oleh karena itu memperbanyak bacaan Al-Qur’an pada malam-malam terakhir dianjurkan.
4. Istighfar
Memperbanyak istighfar pada malam-malam terakhir Ramadhan juga sangat dianjurkan.
BACA JUGA: Malam Lailatul Qadar 2024 Jatuh pada Tanggal Berapa?
5. I’tikaf
Meskipun i’tikaf adalah cara utama untuk meraih Lailatul Qadar, bagi yang tidak dapat melakukannya, tetaplah memperbanyak amalan kebaikan dan ibadah pada malam-malam terakhir.
Penting untuk diingat setiap malam dalam Ramadan memiliki nilai ibadah yang besar, dan setiap Muslim harus memanfaatkan kesempatan ini dengan melakukan amalan yang baik dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, jangan berhenti untuk terus berburu malam lailatul qadar.
(Vini/Usk)