Apa Itu Sifilis? Cek Penyebab dan Tahapan Penyakit Mengerikan Ini

Penyakit Sifilis
(Pixabay)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Akhir-akhir ini marak isu terkait Sifilis. Namun, banyak juga yang belum tahu tentang penyakit ini. Lalu, sebenarnya sifilis itu penyakit apa?

Sifilis, atau yang sering disebut raja singa, merupakan infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.

Tanda dari penyakit sifilis yaitu dengan munculnya luka tanpa rasa sakit pada area kelamin, mulut, atau rektum. Karena tidak menimbulkan nyeri, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi.

Bagaimana Sifilis Menyebar?

Sifilis dapat menular melalui hubungan seksual, baik oral, vaginal, maupun anal. Penyakit ini juga bisa ditularkan dari ibu ke janin selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.

Setelah infeksi awal, bakteri Treponema pallidum mampu bertahan dalam tubuh tanpa gejala selama bertahun-tahun. Namun, infeksi ini dapat aktif kembali kapan saja.

Jika sifilis terdeteksi dini, pengobatan dengan antibiotik mampu menyembuhkannya. Sebaliknya, tanpa perawatan, penyakit ini dapat merusak organ vital seperti jantung dan otak, serta mengancam jiwa.

Penyebab Utama Sifilis

Bakteri Treponema pallidum menjadi penyebab penyakit sifilis, yang biasanya menyebar melalui kontak langsung dengan luka pada individu yang terinfeksi. Bakteri ini masuk ke tubuh melalui luka kecil atau selaput lendir.

Sifilis menular terutama pada tahap primer dan sekunder, serta pada fase laten awal. Dalam kasus yang jarang, sifilis dapat menyebar melalui kontak dengan luka aktif, misalnya saat berciuman.

Namun, penyakit ini tidak menular melalui penggunaan barang-barang pribadi seperti pakaian, peralatan makan, atau fasilitas umum seperti toilet dan kolam renang. Setelah sembuh, sifilis tidak kambuh dengan sendirinya, tetapi seseorang dapat terinfeksi kembali jika terpapar luka sifilis dari orang lain.

Tahapan dan Gejala Sifilis

Sifilis berkembang dalam beberapa tahapan, dengan gejala yang bervariasi:

1. Tahap Primer

Gejala dimulai dengan luka kecil pada area terinfeksi, yang muncul 10-90 hari setelah bakteri masuk. Luka ini biasanya sembuh dalam 3-6 minggu tanpa pengobatan.

2. Tahap Sekunder

Tahap ini sering muncul beberapa minggu setelah luka primer menghilang. Gejalanya meliputi ruam di telapak tangan dan kaki, flu, kelelahan, sakit kepala, nyeri sendi, dan demam. Penanganan yang cepat diperlukan agar penyakit tidak berkembang ke tahap berikutnya.

3. Tahap Laten

Jika tidak diobati, sifilis dapat memasuki tahap laten, di mana infeksi tetap ada tetapi tidak menunjukkan gejala. Dalam 12 bulan pertama, infeksi masih dapat menular.

4. Tahap Tersier

Tahap ini merupakan yang paling berbahaya, terjadi pada 30-40% pengidap sifilis yang tidak mendapatkan pengobatan. Bakteri dapat menyerang organ vital seperti otak, jantung, pembuluh darah, tulang, dan hati, menyebabkan komplikasi serius seperti kebutaan, stroke, dan penyakit jantung.

Sifilis Kongenital

Jika seorang ibu hamil terinfeksi, sifilis dapat menular ke janin. Penanganan dini, terutama sebelum usia kehamilan empat bulan, dapat mengurangi risiko. Tanpa pengobatan, infeksi dapat menyebabkan komplikasi seperti keguguran, bayi lahir prematur, atau bahkan kematian bayi.

Faktor Risiko Sifilis

Siapa saja yang aktif secara seksual berisiko terkena sifilis, tetapi beberapa kondisi meningkatkan kemungkinan infeksi, antara lain:

  • Hubungan seks tanpa kondom, terutama dengan banyak pasangan.
  • Hubungan seks sesama jenis.
    Infeksi HIV/AIDS.
  • Riwayat IMS lain, seperti klamidia, gonore, atau herpes genital.
  • Berhubungan seksual dengan pasangan yang mengidap sifilis.

Sifilis dapat dicegah dengan melakukan hubungan seksual yang aman, menggunakan kondom, dan menjalani tes kesehatan secara rutin. Edukasi tentang risiko dan gejala juga menjadi langkah penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini.

BACA JUGA: Daun Sirih Aman? Perhatikan 7 Efek Samping yang Ditimbulkan

Sekarang, pengetahuan tentang mulai dari apa itu penyakit sifilis hingga faktor risiko yang akan terjadi, memungkinkan Anda untuk lebih hari-hati dan bisa mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

 

(Virdiya/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Manchester United Umumkan Nama Pelatih Baru
Ruben Amorim Targetkan Kemenangan Manchester United atas Everton
jxunpzzvhinbebgrabbb
Mirra Andreeva Ukir Sejarah di Dubai Tennis Championships, Melangkah ke Final WTA 1000
Ganda Putra Indonesia Fajar-Rian Juara All England 2024
Fajar/Rian Siap Pertahankan Gelar di All England 2025
Megawati Kepala Daerah Retret
Sekjen Hasto Ditahan, Megawati dan PDIP Melawan
Penipuan Bea Cukai
Sindikat Penipuan Berkedok Bea Cukai Dibongkar, 3 WNA dan 1 WNI Ditangkap
Berita Lainnya

1

Pasca Tewasnya Siswa SMK saat Pertunjukan Teater, IA ISBI KBB Siap Berikan Pendampingan

2

Siswa SMK Tewas saat Pentas Seni Sekolah di KBB, Ada Tusukan di Perut!

3

Lagu 'Bayar Bayar Bayar' Dijegal, Cek Profil Band Sukatani

4

Siswa KBB Tewas Saat Pertunjukan Teater, Pihak Sekolah Buka Suara

5

Kontroversi "Bayar Bayar Bayar", Siapa yang Tentukan Batasan Kebebasan Seni?
Headline
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia 22 Februari 2025
Pedro Acosta Tercepat di Tes Shakedown MotoGP 2024
Komentar Tajam Pedro Acosta kepada Jorge Martin dan Marc Marquez di TV Spanyol
Truk Pengangkut ATK dan Kasur Alami Kecelakaan
Truk Pengangkut ATK dan Kasur Alami Kecelakaan di KM 91-92 Tol Cipularang
Siswa SMK KBB Tewas
Siswa KBB Tewas Saat Pertunjukan Teater, Pihak Sekolah Buka Suara

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.