BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kontes Robot Indonesia (KRI) adalah kegiatan kompetisi tahunan mahasiswa dalam bidang rancang bangun dan rekayasa robotika yang dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa pada perguruan tinggi di wilayah Republik Indonesia.
Kompetisi ini diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia.
kontes robot indonesia pertama kali diselenggarakan pada tahun 2003 di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada saat itu.
Divisi Kompetisi Kontes Robot Indonesia
BACA JUGA: Tim Robot Indonesia Berhasil Raih Banyak Prestasi di Kompetisi Robot Dunia di San Francisco
Adapun divisi kompetisi dari perlombaan robot ini, berikut ini:
1. KRAI
KRAI merupakan salah satu divisi paling bergengsi dalam kontes robot indonesia. Divisi ini meniru tema dan tantangan dari ABU Robocon agenda dari Asia-Pacific Broadcasting Union (ABU). Dalam kompetisi ini mahasiswa harus merancang dan membangun robot yang mampu menyelesaikan berbagai tugas kompleks dengan batas waktu.
2. KRSRI
KRSRI berfokus pada pengembangan robot keperluan situasi Search and Rescue (SAR). Divisi ini menekankan kemampuan robot untuk melakukan pencarian dan penyelamatan di medan yang sulit dan berbahaya, seperti lokasi bencana alam.
3. KRSBI
Pada divisi KRSBI Beroda, peserta akan sibuk untuk membuat robot dengan roda yang mampu bermain sepak bola secara otomatis. Kompetisi ini menilai kemampuan robot dalam hal strategi permainan, kecepatan, dan ketepatan dalam mengontrol bola.
4. KRSBI Humanoid
Berbeda dengan KRSBI Beroda, KRSBI Humanoid menggunakan robot berbentuk humanoid seperti proporsi manusia. Kompetisi ini lebih menantang karena robot harus memiliki keseimbangan yang baik dan kemampuan bergerak yang lebih kompleks.
5. KRSTI
KRSTI adalah divisi yang unik karena menggabungkan teknologi dan seni. Pada kompetisi ini, robot bisa menari mengikuti irama musik dengan gerakan yang selaras dan estetis. Penilaian mengacu pada kreativitas, sinkronisasi, dan kesesuaian gerakan dengan musik.
6. KRTMI
KRTMI menantang peserta untuk merancang robot sesuai dengan tema tertentu yang terselenggara setiap tahun. Tema ini bisa berkisar dari masalah lingkungan hingga teknologi masa depan, sehingga mendorong inovasi dan kreativitas peserta.
7. KRBAI
KRBAI menguji kemampuan robot dalam beroperasi di bawah air. Divisi ini memerlukan pengetahuan mendalam tentang hidrodinamika, elektronik, dan mekanik untuk merancang robot yang mampu melakukan tugas-tugas bawah air dengan efektif.
Sejarah
Kompetisi tahunan ini lahir pada tahun 2003. Pada masa itu, kompetisi ini hanya terdiri dari beberapa divisi dengan jumlah peserta yang relatif sedikit. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan minat yang semakin besar dari mahasiswa, KRI berkembang menjadi salah satu kompetisi robotika terbesar di Indonesia.
Sejak tahun 2020, penyelenggaraan KRI berada di bawah naungan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) yang merupakan bagian dari Kemendikbudristek. Hal ini bertujuan untuk lebih meningkatkan kualitas dan jangkauan kompetisi, serta mendorong lebih banyak mahasiswa untuk berpartisipasi.
KRI selalu menjadi ajang bagi mahasiswa untuk menunjukkan inovasi dan kreativitas mereka dalam bidang robotika. Setiap tahun, peserta ditantang untuk mengembangkan teknologi terbaru dan menerapkan ilmu yang mereka pelajari di bangku kuliah ke dalam dunia nyata.
Mengikuti KRI memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan teknis mereka, mulai dari perancangan, pemrograman, hingga perakitan robot. Keterampilan ini sangat berharga di dunia kerja yang semakin mengandalkan teknologi.
Kontes Robot Indonesia adalah sarana yang sangat berharga bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan teknis, kerjasama tim, dan manajemen proyek. Dengan berbagai divisi yang menantang, KRI mendorong inovasi dan kreativitas dalam bidang robotika. Partisipasi dalam KRI tidak hanya membawa prestise dan pengakuan, tetapi juga membuka peluang karir di masa depan.
(Saepul/Usk)