BANDUNG,TM.ID: Sosial media telah menjadi panggung utama bagi pergerakan sosial dan solidaritas politik. Salah satu simbol yang mencuat dan semakin populer adalah emoji semangka simbol Palestina. Dalam konteks Palestina, simbol ini bukan sekadar hiasan digital, ia mencuat sebagai ekspresi solidaritas dalam menghadapi krisis kemanusiaan di Gaza.
Dalam artikel ini kami akan membahas makna emoji semangka simbol Palestina. Selain itu kita juga akan menyelami budaya semangka dalam masakan Palestina dan melihat sejarahnya sebagai simbol protes sejak tahun 1960-an.
1. Budaya dan Masakan
Semangka bukan hanya buah lezat, buah ini meresap dalam budaya Palestina. Dengan akar sejarah yang kuat, semangka telah menjadi bagian integral dari masakan Palestina. Dalam kehidupan sehari-hari, semangka hadir dalam hidangan-hidangan khas, seperti salad semangka yang segar. Salad ini, seringkali menjadi bagian dari meze di seluruh kawasan Mediterania.
Selain itu di Gaza Selatan, semangka juga menjadi bahan utama dalam hidangan populer seperti fatet ajer. Hidangan ini mencakup semangka yang belum matang, terong, paprika, dan tomat, menjadi wakil dari keanekaragaman cita rasa masakan Palestina. Jadi, simbol semangka tidak hanya memanifestasikan solidaritas, tetapi juga menghubungkan dengan kearifan lokal.
BACA JUGA: Google Kenalkan Fitur Reaksi Emoji di Gmail, Balas Email Makin Berwarna
2.Simbol Protes di Era 1960-an
Pada tahun 1967, semangka muncul sebagai simbol protes bagi rakyat Palestina. Saat Israel melarang bendera Palestina selama Perang Enam Hari, semangka menjadi simbol yang mudah diakses dan mudah diidentifikasi. Meskipun sekarang bendera Palestina diizinkan, pemimpin Israel yang menentangnya tetap melihatnya sebagai penghasutan.
Inilah yang mendorong penggunaan emoji semangka simbol Palestina di media sosial. Pada 1993, Perjanjian Oslo membuka pintu bagi pemakaian bendera Palestina, tetapi semangka tetap lestari sebagai ekspresi tanpa kata dalam menyuarakan dukungan terhadap Palestina. Penggunaan emoji semangka di platform seperti TikTok dan Instagram menjadi cara untuk menghindari sensor dan pembatasan konten.
3. Konteks Budaya Palestina
Selain semangka ada pula makanan lain yang memiliki makna mendalam dalam konteks protes dan solidaritas Palestina. Pohon zaitun dan minyak zaitun, misalnya, menjadi simbol penting dalam konflik antara Israel dan Palestina. Penghancuran pohon zaitun oleh pemukim Israel menjadi titik perselisihan yang mencuat dalam budaya Palestina.
Demikian pula, buah kaktus berduri yang terkenal dengan sabr memiliki makna penting. Sebelum berdirinya Israel pada tahun 1948, penduduk setempat menanam kaktus sebagai pagar alam tajam untuk melindungi rumah mereka. Setelah Nakba, pohon kaktus yang masih tegak menjadi pengingat visual di tanah yang pernah ditinggali oleh pengungsi Palestina.
(Kaje/Usamah)