Antisipasi Badai El Nino, NTB Siapkan Hujan Buatan

el nino
Ilustrasi. (web)

Bagikan

NTB,TM.ID: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat menyiapkan rencana hujan buatan atau teknologi modifikasi cuaca (TMC) antisipasi kekeringan berkepanjangan akibat dampak El Nino.

Kepala Pelaksana BPBD NTB Ahmadi mengatakan rencana hujan buatan ini terkait dengan kesiapsiagaan bencana alam kekeringan, kebakaran hutan dan lahan di NTB.

“Tahun ini kita akan mengalami El Nino ekstrem, artinya akan terjadi kekurangan curah hujan yang cukup berat sehingga pada musim kemarau saat ini sangat kering di wilayah NTB,” kata di Mataram, Kamis (27/4/2023)

Ia mengatakan, kekeringan panjang tersebut akan berdampak pada kekurangan air baku masyarakat sehingga otomatis banyak masyarakat yang tidak mendapatkan air bersih untuk minum.

El Nino, kata dia, juga menyebabkan kekurangan air untuk tanaman, berkurangnya produksi pertanian, sehingga berimplikasi pada harga komoditas pertanian menjadi lebih mahal, dan akhirnya konflik serta terjadi inflasi.

“Salah satu bentuk kita mengantisipasi kekeringan akibat kemarau panjang ini di izinkan membuat hujan buatan atau TMC,” ujarnya.

Ahmadi mengatakan untuk metode TMC ini bergantung pada kondisi cuaca sehingga tidak sembarang dilakukan.

“TMC ini tidak sembarang waktu, di mana melihat kondisi cuaca. Artinya cuaca ini dilihat mengandung uap air yang cukup tinggi supaya bisa menghasilkan hujan. Perkiraan awal Mei ini sangat cocok hujan buatan. Kalau dilakukan pada Juni atau Juli tidak bisa dilakukan karena awan tidak mengandung uap air yang cukup kalau itu dilakukan,” katanya.

Selain kondisi cuaca, pelaksanaan metode TMC perlu melihat sisi anggaran karena untuk satu kali hujan buatan butuh anggaran yang tidak sedikit atau bisa sampai ratusan juta rupiah, terutama terkait dengan pesawat.

“Makanya kemampuan SDM, anggaran harus disiapkan dan sistem koordinasi antarpihak harus ditingkatkan karena persoalan bencana ini tidak hanya BPBD tetapi semua pihak harus terlibat,” katanya.

Terkait dengan teknis hujan buatan ini, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan PUPR dan BWS NTB karena terkait dengan ketersediaan air.

“Kita juga butuh dukungan BNPB karena soal biaya pesawat, dan garam,” ujar dia.

Terkait dengan wilayah yang terparah kekeringan setiap tahun, yakni kawasan selatan Pulau Lombok, mulai Sekotong, Pujut, dan Keruak. Selanjutnya di bagian utara Pulau Sumbawa, seperti Soromandi, Wera, Moyo, Lunyuk, dan Sumbawa Barat.

“Untuk distribusi air tetap kita lakukan, termasuk dengan mengajak warga untuk membuat tempat-tempat penampungan air hujan. Kalau berharap dari sumur bor tidak semua bisa ada untuk wilayah selatan karena tidak kecekungan air tanah, sehingga kawasan selatan tidak bisa pakai air bor,” katanya.

BACA JUGA: Disnaker Kota Medan Terima 100 Aduan THR Idul Fitri Bermasalah

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Bojan Hodak Makin Santai
Gelandang Persija Dinilai Kreatif, Bojan Hodak Makin Santai
Peluang PSKC ke Liga 1 Makin Terbuka
Sukses Taklukan Persela, Peluang PSKC ke Liga 1 Makin Terbuka
Liga Inggris
Hasil Liga Inggris: Everton Tahan Imbang Liverpool 2-2, The Reds Gagal Raih Poin Penuh
Wayang Potehi
Kolaborasi Wayang Potehi dan Wayang Golek di Ciamis
Jamur tangkil
6 Warga Cianjur Keracunan Jamu Tangkil, Ketahui Jamur yang Aman Dikonsumsi!
Berita Lainnya

1

Tanah AJB di Pulogebang Digusur PN Jaktim, Diprotes Warga!

2

Fetty Anggraenidini Bertemu Dedi Mulyadi, Siap Perjuangkan Beasiswa Pelajar Jabar

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

GMG Ungkap Peran Sektor Pertambangan dalam Mendorong Perekonomian Nasional
Headline
Bayern Muenchen Petik Kemenangan Atas Celtic 2-1
Bayern Muenchen Petik Kemenangan Atas Celtic 2-1
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia 13 Februari 2025
Manchester United Lakukan Efisiensi Anggaran
Manchester United Lakukan Efisiensi Anggaran, Ratusan Karyawan di PHK
Timnas Amputasi Indonesia
Timnas Amputasi Indonesia Raih Peringkat Kedua Piala Asia 2025

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.