BANDUNG,TM.ID: Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jawa Barat (Jabar) Bambang Tirtoyuliono mengungkapkan, pihaknya menyiagakan alat berat di 19 titik jalur mudik yang berpotensi terjadi bencana.
Menurut Bambang, alat berat tersebut disiagakan di H-10 sampai dengan H+10 (lebaran).
“Kita sediakan disaster relieve unit (DRU), untuk antisipasi bencana seperti longsor dan banjir,” kata Bambang di Bandung, dikutip Rabu (27/3/2024).
Bambang mengatakan, beberapa ruas jalan yang digunakan mudik akan mendapat perhatian khusus, seperti Cikembar-Pelabuhan Ratu (Sukabumi), Cileungsi-Cianjur, Sindang Barang-Sukanegara (Cianjur Selatan).
“Ada potensi kerusakan, beban lalu lintasnya cukup tinggi, ditambah kondisi tanah yang labil,”ucapnya.
BACA JUGA: Polri Antisipasi Kecelakaan Sepanjang Mudik, Sasar Pemeriksaan Jalan Rusak
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat (Jabar) A. Koswara mengatakan, pihaknya menyiapkan sejumlah posko gabungan di semua jalur yang akan dilalui pemudik. Terutama di titik-titik yang berpotensi mengalami kemacetan.
“Kita siapkan 127 posko gabungan dengan dishub kabupaten/kota, yang tersebar di seluruh jalur Jabar,” ungkap Koswara.
Menurut Koswara, Dishub memperhitungkan semua langkah untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan pemudik, termasuk menjauhkan pemudik dari titik bencana.
“Pihak yang tahu titik-titik rawan bencana detailnya kan DBMPR, mereka akan menginformasikan kepada kami sebagai pengguna jalan untuk memberikan peringatan, misalnya dengan rambu tambahan,” jelas Koswara.
Dishub Jabar juga akan menerjunkan personel untuk pengamanan dan mengatur lalu lintas bekerja sama dengan polisi, baik yang siaga di posko gabungan maupun yang bergerak.
Koswara juga mengatakan, cuaca ekstrem masih berpotensi muncul di Jabar pada saat arus mudik H-10 dan arus balik H+5. Untuk itu, Dishub akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR).
Melalui koordinasi antarlembaga yang intens, Dishub bisa cepat memutuskan untuk melakukan pengalihan lalu lintas jika misalnya terjadi banjir atau longsor yang menghambat pemudik.
“Yang kita utamakan keselamatan masyarakat,” ujarnya.
(Budis)