Angklung Warisan Budaya Jawa Barat yang Mendunia, Simak Proses Pembuatannya

Alat Musik Angklung
(istockphoto)

Bagikan

BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Angklung, alat musik tradisional yang berasal dari Provinsi Jawa Barat, telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi pada tahun 2010.

Keunikan angklung terletak pada cara memainkannya, yaitu dengan digoyangkan untuk menghasilkan nada-nada yang merdu. Proses pembuatan angklung pun tak kalah menarik, membutuhkan waktu dan keahlian khusus untuk menghasilkan alat musik yang berkualitas.

Pemilihan Bambu yang Tepat

Pembuatan angklung diawali dengan pemilihan bambu yang tepat. Bambu yang ideal untuk angklung haruslah berumur minimal 4 hingga 6 tahun, dipotong dari 2-3 jengkal dari permukaan tanah saat musim kemarau.

Hal ini bertujuan untuk mendapatkan bambu yang kering dan tidak mengandung banyak air. Bambu yang telah dipotong kemudian disimpan selama seminggu untuk mengurangi kandungan airnya. Setelah itu, bambu dipotong sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan untuk setiap bagian angklung.

Proses Penyimpanan Bambu

Bambu yang telah dipotong kemudian disimpan selama satu tahun untuk mencegah serangan hama.

Proses penyimpanan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti merendam bambu dalam lumpur, mengasapinya, atau melapisinya dengan bahan kimia tertentu.

Proses penyimpanan ini sangat penting untuk memastikan kualitas bambu tetap terjaga dan tidak mudah rusak.

Membuat Bagian Utama Angklung

Angklung terdiri dari tiga bagian utama, yaitu:

  • Tabung Suara: Bagian ini merupakan bagian terpenting karena berfungsi menghasilkan intonasi atau nada.
  • Kerangka: Kerangka berfungsi sebagai tempat berdiri bambu.
  • Dasar: Bagian ini menjadi kerangka tabung suara.

Proses Penyeteman yang Presisi

Proses penyeteman angklung dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah meniup bagian bawah tabung dan menyamakannya dengan alat tuner yang telah disiapkan.

Tahap kedua adalah penyeteman dengan meninggikan atau menurunkan nada. Untuk meninggikan nada, bagian atas tabung dipotong sedikit. Sebaliknya, untuk menurunkan nada, kedua sisi bilah tabung diserut.

Tahap Akhir Pembuatan Angklung

Setelah tabung suara mendapatkan nada yang diinginkan, tabung tersebut dipasang pada kerangka yang telah disiapkan sebelumnya.

Kemudian, tabung diikat dengan tali rotan untuk memperkuat konstruksi angklung.

BACA JUGA : Cara Buat Celempung, Alat Musik Bambu Asli Sunda

Melestarikan Warisan Budaya

Proses pembuatan angklung yang rumit dan membutuhkan waktu yang cukup lama menunjukkan betapa berharganya alat musik tradisional ini. Angklung tidak hanya sekadar alat musik, tetapi juga merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan di generasi selanjutnya.

Dengan semakin populernya angklung di dunia, alat musik ini dapat terus berkembang dan menjadi bagian penting dari budaya Indonesia.

 

(Hafidah Rismayanti/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
PON Aisha Hakim
Putri Irfan Hakim Raih Medali Emas Cabang Berkuda di PON 2024
Tradisi Unik
Mengenal Tradisi Unik yang Hanya Ada di Indonesia
Ustaz Maulana Setia
Kenang Mendiang Istri, Ustaz Maulana Jalani Puasa Idris Setiap Hari
Aborsi Lolly
Nikita Mirzani Diperiksa Polisi Terkait Laporan Aborsi
menteri dari Gerindra di pemerintahan prabowo sedikit
Dasco: Menteri dari Gerindra di Pemerintahan Prabowo Hanya Sedikit
Berita Lainnya

1

Disutradarai Baim Wong, Film Lembayung Tayang 19 September

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Digoyang Lewat Munaslub Kadin, Begini Rekam Jejak Arsjad Rasjid

4

Anindya Bakrie Tegaskan Hanya Ada Satu Kadin

5

Dipimpin Wasit Liga, Jabar Siap Duel Hadapi Kalsel di Semifinal Sepakbola PON Aceh-Sumut
Headline
Penerbangan Sipil
Indonesia Usulkan Tiga Agenda Utama di Konferensi Asia Pasifik Penerbangan Sipil
GSX-8R Capirossi Legend Edition
Rayakan Karir MotoGP Loris Capirossi, Suzuki Luncurkan GSX-8R Capirossi Legend Edition
Hasil Vietnam Open
Hasil Vietnam Open: Jepang Raih Dua Gelar, Indonesia, Taiwan, dan Vietnam Masing-Masing Satu
Gempa Sarmi Papua
Gempa 5,1 Magnitudo Guncang Sarmi Papua, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami