Angka Kemiskinan Ekstrem di Jabar Meningkat!

PPN 12 Persen, Kenaikan Pajak, UU Perpajakan
Ilustrasi kemiskinan (Net)

Bagikan

BANDUNG, TM.ID: Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar rapat koordinasi (rakor) terkait kemiskinan ekstrem di Jawa Barat. Rakor ini melibatkan Bangladesh Rural Advancement Committee (BRAC) International, di Kantor Bappeda Jabar, Rabu (12/7/2023).

Harapannya, melalui rakor ini, pemerintah dapat menekan kemiskinan ekstrem di Jawa Barat yang kini cenderung naik.

Pada tahun 2021, kemiskinan ekstrem di Jawa Barat terbilang tinggi yakni di angka 7,98 persen atau sekitar 4,05 juta jiwa. Sedangkan di tahun 2022 terjadi kenaikan 0,01 persen atau bertambah 48,76 ribu jiwa.

Upaya Menekan Angka Kemiskinan Ekstrem di Jawa Barat

Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum dalam sambutannya meminta kepada seluruh pihak, terutama kepala daerah untuk bersinergi saling bekerjasama dalam merumuskan strategi guna menekan angka kemiskinan ekstrem.

“Ini tidak boleh hanya menjadi pertemuan yang bersifat seremonial. Tetapi harus segera ditindaklanjuti oleh seluruh kepala daerah di wilayah masing-masing, untuk merumuskan kebijakan yang menyasar langsung kepada masyarakat miskin agar kemiskinan dapat menurun signifikan,” ujarnya.

Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar Iendra Sofyan mengatakan, rakor tersebut bertajuk Penguatan Strategi Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pendekatan Graduasi.

Dia berharap koordinasi ini dapat memberi dampak signifikan melalui program-program strategis seperti pemberian bantuan kepada UMKM, pelatihan wirausaha, bantuan peningkatan daya beli masyarakat seperti program sembako murah, PKH, subsidi listrik, jaminan.

“Ini kita lakukan dengan (melibatkan) seluruh kabupaten/kota, dengan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dalam hal ini Wakil Gubernur dan Wakil Bupati/Wali Kota. Program penanggulangan kemiskinan. Dibantu BRAC dalam peningkatan program percepatan penanggulangan kemiskinan 2-3 tahun ke depan,” ucapnya.

Target Penurunan

Dari kolaborasi ini, kata Iendra, dapat menurunkan angka kemiskinan di Jawa Barat secara signifikan, seiring upaya-upaya strategis yang dilakukan.

“Targetnya kita mengharapkan ada penurunan cukup signifikan di kemiskinan per tahun, paling tidak 2024-2026,” tandasnya.

BACA JUGA: Pemprov Jabar Siap Sambut Rencana Pembangunan Tiga Tol Anyar

(Dang Yul)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Penetapan Tersangka Hasto
Soal Penetapan Tersangka Hasto, Jokowi Memilih Tersenyum 'Saya sudah Purnatugas, Pensiunan Biasa'
KPK Cegah Yasonna dan Hasto ke Luar Negeri
Terkait Kasus Dugaan Suap PAW, KPK Cegah Yasonna dan Hasto ke Luar Negeri
Ciwalk Bandung
Tempat Liburan Akhir Tahun yang Beda di Bandung
Sopir Truk Kecelakaan Maut Bus Rombongan Pelajar di Tol Pandaan jadi Tersangka
Sopir Truk Kecelakaan Maut Bus Rombongan Pelajar di Tol Pandaan jadi Tersangka
Tyronne del Pino Singgung Soal Dampak Menurunnya Kondisi Fisik
Tyronne del Pino Singgung Soal Dampak Menurunnya Kondisi Fisik Terhadap Performa Permainan Persib
Berita Lainnya

1

Anggota Komisi 2 DPRD Jabar Imbau Masyarakat Aware Terhadap Konsumsi Makanan dengan Kadar Gula Tinggi

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Aktivitas Kawah Sileri Gunung Dieng Meningkat, Masyarakat dan Wisatawan Tidak Masuki Wilayah Radius 500 Meter

4

Gunung Mas Group (GMG) dan LKP Bina Ilmu Gelar Pelatihan Operator Dump Truck ke-2 yang Didukung Disnakertrans Malut

5

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat
Headline
Legislator Minta Perusahaan Penumpah Zat Kimia di Padalarang Diberi Sanksi Berat
Legislator Minta Perusahaan Penumpah Zat Kimia di Padalarang Diberi Sanksi Berat!
Gabriel Martinelli Bisa Jadi Opsi Arsenal Ganti Bukayo Saka
Gabriel Martinelli Bisa Jadi Opsi Arsenal Ganti Bukayo Saka
Manchester United Siapkan Pengganti Rashford
Manchester United Siapkan Pengganti Rashford
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.