BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Gempa bumi terjadi pada Kamis, 28 Agustus 2025, pukul 09:15:43 WIB. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 4,76°LS – 104,68° BT, di barat laut Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung, dengan magnitudo M5,0 pada kedalaman 184 km.
Menurut The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, pusat gempa bumi berada pada koordinat 4,618° LS – 104,723° BT, dengan magnitudo M4,9 pada kedalaman 195,5 km.
Menurut GeoForschungsZentrum (GFZ) Jerman, pusat gempa bumi berada pada koordinat 4,79° LS – 104,50° BT, dengan magnitudo 4,8 (mb) pada kedalaman 202 km.
Kepala Badan Geologi M. Wafid mengatakan, lokasi pusat gempa bumi berada di darat, dengan morfologi dilayah terdekat didominasi oleh dataran hingga perbukitan bergelombang.
Wafid menjelaskan, Litologi penyusun wilayah ini terdiri atas batuan sedimen berumur Tersier dan batuan gunungapi berumur Kuarter. Batuan yang telah mengalami pelapukan dan/atau sedimen permukaan berpotensi memperkuat guncangan gempa bumi.
“Secara umum, kekerasan batuan permukaan dipengaruhi oleh umur dan jenis batuan. Batuan yang berumur lebih muda atau yang telah mengalami pelapukan mempunyai kekerasan lebih rendah begitu juga sebaliknya,”kata Wafid dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/8/2025).
Baca Juga:
Lampung Utara Diguncang Gempa M 5,0, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa Bumi Magnitudo 5,4 Guncang Sumur Banten, Terasa Hingga Lampung
Lebih lanjut dijelaskan Wafid, berdasarkan data tapak lokal (Vs30), wilayah terdekat dengan pusat gempa bumi diklasifikasikan ke dalam kelas tanah D (Tanah Sedang) dan kelas tanah E (Tanah Lunak). Keberadaan kelas tanah yang lebih lunak ini berarti bahwa potensi guncangan gempa bumi di area tersebut bisa terasa lebih intens.
“Berdasarkan posisi pusat gempa bumi dan kedalamannya, serta mekanisme fokus gempanya maka gempa bumi ini diperkirakan berasosiasi dengan aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia yang dipengaruhi oleh stress dari pergerakan Sesar Sumatera.” katanya.
Ia mengungkapkan, Hingga laporan ini dibuat tidak ada informasi terkait kerusakan bangunan dan korban jiwa akibat kejadian gempa bumi ini.
“Wilayah terdekat dengan pusat gempa sebagian besar terletak pada Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi menengah. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi gempa bumi berpusat di darat,” ungkapnya.
Berikut Rekomendasi dari Badan Geologi:
-
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
-
Masyarakat diharapkan melakukan pemeriksaan mandiri terkait kondisi bangunan setelah terjadi gempa bumi.
-
Masyarakat diimbau mengamati dan mematuhi rambu evakuasi.
-
Masyarakat diimbau menjauhi daerah tebing yang berpotensi terjadi gerakan tanah, terutama saat terjadi hujan.
-
Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak diikuti oleh bahaya ikutan, seperti retakan tanah, penurunan lahan, likuefaksi dan longsoran. Oleh karena itu masyarakat tidak perlu khawatir.
-
Bangunan di daerah rawan gempa bumi diharapkan dapat mengikuti kaidah bangunan tahan gempa, guna menghindari risiko kerusakan, serta dilengkapi dengan jalur evakuasi. (usamah kustiawan)