JAKARTA,TM.ID: Lembaga analisis media sosial Drone Emprit baru-baru ini merilis hasil bedah tingkat popularitas para calon presiden Pilpres 2024 di berbagai platform. Berikut adalah sorotan hasil analisis yang mengungkap dinamika menarik di ranah media sosial (Medsos).
Menurut pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, debat pertama calon presiden pada 12 Desember lalu menjadi pemicu lonjakan perbincangan bagi semua kandidat. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD semuanya mendapat sorotan intens di media sosial.
Berdasarkan analisis Drone Emprit, Prabowo muncul sebagai tokoh dengan tingkat popularitas tertinggi secara keseluruhan. Dengan 759.763 kali disebut, Prabowo mengungguli Anies (728.349 kali) dan Ganjar (474.537 kali). Volume percakapan mengenai Prabowo mendominasi, terutama setelah debat pertama.
“Istimewanya, Prabowo menjadi perbincangan paling hangat di media sosial dengan 759.763 kali disebut, diikuti Anies sebanyak 728.349 kali, dan Ganjar 474.537 kali,” cuit Ismail melalui akun x resminya @ismailfahmi dikutip, Selasa (26/12/2023).
Sedangkan Anies menduduki posisi kedua dalam popularitas, didorong oleh antusiasme dalam debat capres. Publik mengakui kemampuan public speaking-nya yang luar biasa dan pertanyaan tajam yang diajukan kepada Prabowo.
BACA JUGA: Efek Debat Cawapres Analisis Sentimen Positif Tertinggi Diraih Gibran
Sementara itu, Ganjar mendapat perhatian positif dengan sentimen positif mencapai 70 persen. Namun, netizen menilai Ganjar kurang interaktif dalam perdebatan antara Anies dan Prabowo. Keberhasilannya dalam menyampaikan pengalaman memimpin Jawa Tengah juga menjadi sorotan.
Popularitas Prabowo sejalan dengan jumlah pengikutnya di media sosial. Dengan 21,9 juta pengikut dari berbagai platform, Prabowo memimpin diikuti oleh Ganjar (21,8 juta) dan Anies (14,5 juta). Detail pengikut masing-masing calon juga dibagi berdasarkan platform.
Analisis Drone Emprit memberikan gambaran dinamika perbincangan di media sosial seputar Pilpres 2024. Popularitas, respons publik, dan interaktivitas menjadi elemen kunci yang dianalisis untuk mengukur sejauh mana calon presiden diterima oleh masyarakat melalui dunia maya.
(Budis)