BANDUNG, TM.ID: Setelah kelompok tentara bayaran Wagner Group membatalkan rencana mereka untuk menguasai Moskow, terjadi spekulasi bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, akan segera mengonsolidasikan kekuatannya.
Keputusan pembatalan ini membawa konsekuensi signifikan bagi dinamika politik dan kekuasaan di Rusia. Wagner Group, sebuah kelompok militer swasta yang diketahui memiliki keterkaitan dengan pemerintah Rusia, sebelumnya telah merencanakan untuk mengambil alih kendali di ibu kota Rusia dengan menggunakan kekuatan militernya.
Kebijakan pembatalan ini memberikan sinyal bahwa ada pergeseran dalam dinamika kekuasaan di Rusia. Sebagai tanggapan atas pembatalan tersebut, diperkirakan bahwa Presiden Putin akan segera mengambil tindakan untuk mengonsolidasikan kekuatannya, dengan tujuan mempertahankan stabilitas politik dan menjaga kontrol atas pemerintahan Rusia.
Meskipun ada spekulasi mengenai langkah apa yang akan diambil Putin, hingga saat ini Presiden Rusia belum memberikan komentar secara terbuka terkait situasi ini.
Ini dapat diartikan sebagai strategi politik yang disengaja untuk menjaga ketenangan dan menghindari memperburuk situasi. Putin mungkin memilih untuk mengamati perkembangan lebih lanjut dan mengevaluasi situasi sebelum membuat pernyataan publik.
Kesepakatan deeskalasi yang dicapai antara Pemerintah Rusia dan Wagner Group pada hari Senin (26/6) menandai adanya negosiasi dan penyelesaian diplomatis dalam situasi ini.
Namun, karena belum ada komentar resmi dari Putin, banyak pihak tertarik untuk melihat tindakan apa yang akan diambil oleh presiden dalam rangka mengonsolidasikan kekuatannya.