JAKARTA,TM.ID: Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi keluar dari ruangan atau walkout saat pertemuan Dewan Pertemuan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hal itu dipicu saat Duta Besar (Dubes) Israel, Gilad Erdan menyampaikan pidato.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Lalu Muhamad Iqbal menyatakan, kejadian itu merupakan respon baik, lantaran sebelumnya Gilad Erdan tidak di ruangan saat Menlu menyampaikan pidatonya.
“Sebaliknya, delegasi Indonesia dan sejumlah negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) juga tidak berada di ruangan saat watap (wakil tetap) Israel menyampaikan pernyataan,” tutur Iqbal melansir Antara, Jumat (26/01/2024).
BACA JUGA: Palestina Saudaraku Puisi yang Dibacakan Menlu Retno Marsudi
Retno Marsudi tidak memilih walk out kala Dubes Israel itu seorang diri. Aksi itu, juga diikuti oleh perwakilan dari negara lain.
“Menlu Retno dan ketua delegasi sejumlah negara lainnya keluar ruangan saat watap Israel menyampaikan pernyataannya,” ujar Lalu.
Diketahui sebelumnya, ramai di media sosial terkait video detik-detik Menlu Retno Marsudi keluar dari ruangan pertemuan DK PBB, yang diikuti diplomat lainnya. Aksi walk out itu dilakukan, saat Dubes Israel Gilad Erdan memulai pidatonya, markas besar PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (23/01/2024).
Dalam pertemuan itu, Retno menentang keras pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang menolak adanya Palestina.
“Pernyataan ini sangat berbahaya dan tidak dapat diterima karena mengkonfirmasikan tujuan Israel sesungguhnya, yaitu menghilangkan Palestina dari peta dunia,” ujar Retno.
Ia juga menuntut kepada DK PBB atas aksi agresi militer Israel yang makin meluas ke luar Gaza. Adapun tuntutan yang diajukan adalah segera menyepakati resolusi gencatan senjata yang permanen, menerima Palestina sebagai anggota penuh PBB, dan menghentikan laju pasokan senjata ke Israel.
“Dalam pernyataan, saya tegaskan bahwa Israel harus bertanggung jawab atas aksinya, termasuk kekejaman yang mereka lakukan di Gaza. Saya tegaskan juga bahwa tidak ada negara yang kebal hukum,” tegas Menlu Retno.
(Saepul/Usk)