JAKARTA,TM.ID: Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menegaskan video di media sosial yang menyebut ketidaknetralan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam pemilu 2024, adalah informasi yang menyesatkan atau hoaks.
Menanggapi hal itu, politisi nasional Arief Poyuono mengatakan kalau Polri pasti akan netral dalam pilpres 2024. Apalagi para purnawirawan Polri sudah mengingatkan kepada adik – adiknya di Polri agar senantiasa mengingat dengan sumpah Tribrata, dan tidak ikut dalam politik praktis.
kalaupun ada yang tidak netral itu mah hanya oknum Polri saja mungkin , apalagi dalam pilpres ini kan ada putra mantan anggota Polri yaitu Ganjar Pranowo yang menjadi capres jadi sangat tidak mungkin Polri tidak netral.
BACA JUGA: Sebentar Lagi Nyoblos, Polri Ingatkan Masyarakat Jangan Terlibat Sebarkan Hoaks
“Saya harap masyarakat jangan percaya berita -berita hoaks yang bertebaran di medsos yang mengatakan polri tidak netral atau berpihak pada pasangan prabowo – Gibran ,” kata Arief Poyuono dalam keteranganya, Selasa (13/2/2024).
Arief menyebutkan bahwa anggota Polri itu dipastikan netral dan akan mengawal pemilu yang demokratis, jujur dan adil.
“Polri pasti akan netral dalam pilpres, 2024 apalagi para purnawirawan Polri sudah mengingatkan adik adiknya di Polri untuk senantiasa ingat dengan sumpah Tribrata dan tidak ikut dalam politik praktis,” kata dia.
“Kalaupun ada yang tidak netral itu mah hanya oknum Polri saja mungkin , apalagi dalam pilpres ini kan ada putra mantan anggota Polri yaitu ganjar pranowo yang jadi capres jadi sangat tidak mungkin Polri tidak netral.Dan saya harap masyarakat jangan percaya berita berita hoaks yang bertebaran di medsos yang mengatakan polri tidak netral atau berpihak pada pasangan prabowo – Gibran,” lanjutnya.
Arief menegaskan kalau anggota Polri itu dipastikan netral dan akan mengawal pemilu yang demokratis , jujur dan adil
Diketahui sebelumnya , dalam video tersebut dinyatakan bahwa Kapolri memerintahkan Dirbinmas Polda jajaran tanpa surat telegram rahasia (STR) dan hanya melalui telepon ke para Kapolda.
Kapolri disebut memerintahkan untuk mengerahkan fungsi binmas Polri sebagai instrumen pemenangan pemilu.
Sistem door to door sistem oleh bhabinkamtibmas tidak dapat digunakan lagi dan diperintahkan untuk mengerahkan da’i kambtibmas, untuk memanfaatkan sarana ibadah sebagai wadah pengelolaan dan pemastian untuk salah satu paslon.
Selain itu, Kapolri disebut juga meminta agar mengontrol para da’i kamtibmas dengan menyediakan masing-masing satu perangkat handphone baru dengan nomor simcard luar negeri dan modem mobile internet.
Kemudian, meminta bantuan dana dari para pengusaha BUJP (Badan Usaha Jasa Pengamanan) yang merupakan kolega Direktorat Binmas wilayah masing-masing.
Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho menyatakan bahwa informasi yang beredar adalah menyesatkan atau hoax.
“Bahwa terkait informasi tersebut tidak benar atau hoax dan sejak minggu yang lalu di media sosial juga Polri sudah berikan keterangan tertanda hoaks,” kata Sandi dalam keterangan resminya, Minggu (11/2/2024).
BACA JUGA: Fakta atau Hoaks, Video Kapolri Dinilai Tak Netral di Pemilu 2024
Sandi menuturkan, masyarakat diminta tidak memercayai informasi yang beredar di media sosial tanpa mengecek terlebih dahulu.
“Masyarakat jangan termakan informasi yang tidak jelas kebenarannya dan jangan menyebarkan kembali informasi yang tidak benar atau hoaks,” ujarnya.
Sandi menegaskan, Polri akan tetap netral menjaga pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan aman, damai dan bermartabat.
“Berkali-kali Kapolri menyatakan Polri netral dalam pelaksanaan pemilu. Polri bertugas mengamankan pemilu 2024 berjalan aman, damai, sejuk dan bermartabat,” katanya.
Laporan wartawan Jakarta : Agus Irawan/Masnur