Dinsos Klaim Warga Miskin di Mataram Dapat Layanan Berobat Gratis

berobat gratis
Ilustrasi. (web)

Bagikan

MATARAM,TM.ID: Dinas Sosial Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat menyebut, sebanyak 211.000 jiwa atau 75.000 kepala keluarga (KK) miskin di Mataram yang masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dapatkan layanan pengobatan gratis.

“Masyarakat Kota Mataram yang tidak mampu dan masuk DTKS, bisa mendapatkan layanan pengobatan gratis dari Pemerintah Kota Mataram. Meskipun tidak punya kartu BPJS Kesehatan,” kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram Sudirman di Mataram, Selasa (31/1/2023).

Ia mengatakan, warga yang terdaftar DTKS dan memiliki kartu BPJS hanya keluarga yang masuk menjadi sasaran PKH (program keluarga harapan) yakni sebanyak 20.300 KK dan bantuan pangan non-tunai (BPNT) 28.000 KK.

BACA JUGA: Soal Proyek Viaduk Gilingan, Pemkot Surakarta: Selesai Tahun Ini

Sisanya sekitar 26.700 KK, belum terakomodasi dua program tersebut sehingga tidak mendapatkan fasilitas kartu BPJS Kesehatan. Walaupun begitu, mereka tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan gratis hanya dengan menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK).

“Apabila NIK mereka itu ternyata masuk DTKS, maka secara otomatis sudah bisa mendapatkan layanan kesehatan,” katanya.

Dikatakan, layanan tersebut sebenarnya sudah berlaku sejak akhir tahun 2022 setelah Kota Mataram melakukan MoU dengan pihak BPJS Kesehatan untuk menetapkan program Universal Health Coverage (UHC) di Kota Mataram sebagai komitmen pemerintah dalam memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh warganya.

Kemudahan yang didapat setelah UHC BPJS Kesehatan adalah masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan di rumah sakit bisa langsung ke rumah sakit tanpa membawa kartu BPJS Kesehatan.

Masyarakat yang sudah masuk DTKS, tinggal menunjukkan NIK ke pihak rumah sakit untuk dilakukan pengecekan.

Jika belum terakomodasi, maka pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) yang ada di rumah sakit akan melakukan pendataan agar warga bersangkutan bisa terlayani.

“Jadi sekarang usulan-ya tidak lagi di kami, melainkan di Dinas Kesehatan. Yang kami lakukan di sini untuk program UHC, memfasilitasi usulan sasaran BPJS Kesehatan UHC dari kelurahan untuk Dinkes mengacu pada DTKS,” katanya.

Dia mengakui, masih banyak masyarakat yang belum tahu hal itu, karenanya Dinsos berencana akan melakukan sosialisasi ke masyarakat melalui kelurahan dan lingkungan.

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
8e2c58e2-3a30-4d01-8495-7fcfffa771bf
Hari Terakhir Pembersihan APK, Satpol PP Kota Bandung Turunkan 300 Personel
pilkada di baduy
Warga Baduy Minta Perpanjangan Waku Pencoblosan, Ada Acara Adat!
Prabowo KPK
Cek Fakta: Prabowo Tak Akan Bekukan KPK Jika Gagal Tangkap Koruptor dalam 100 Hari
Aksesoris Apple di Bandung
Mahal! Produk Aksesoris Apple di Pabrik Bandung Lebihin Kompetitor
kabag ops tembak kasat reskrim-7
Buntut Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok, Polri Tegaskan Soal SOP Senpi!
Berita Lainnya

1

7 Fakta Penting Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus yang Menghebohkan Publik

2

Dikabarkan Dekat dengan Paula, Calon Gubernur Banten Andra Soni Pernah Jadi Kuli Sebelum Sukses

3

BRIN Ubah Minyak Kelapa Menjadi Bio-jet Fuel

4

Password Wifi MCD Terbaru 2024!

5

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!
Headline
Piala AFF 2024, Timnas Indonesia, Timnas Vietnam, PSSI, ASEAN Championship Mitsubishi Electric Cup 2024
Timnas Indonesia Prioritaskan Regenerasi di ASEAN Cup 2024, Target Tetap Final
Fransesco Bagnaia
Francesco Bagnaia: Radio Tim di MotoGP Belum Siap, Apa Manfaatnya?
Brace Cristiano Ronaldo
Brace Cristiano Ronaldo Warnai Kemenangan Al Nassr atas Al Gharafa di Liga Champions Asia
arkhan kaka
Arkhan Kaka Jadi Pemain Paling Bontot Masuk Skuat Piala AFF 2024