KPU Minta Patuhi Putusan MK soal Usia Capres dan Cawapres, Yusril: Tanpa Tunggu UU Pemilu Dirubah

jokowi bukber
Yusril Ihza Mahendra. (Foto: Dok. Media Sosial)

Bagikan

JAKARTA.TM.ID: Pakar hukum tata negara sekaligus Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra menyampaikan dalam situasi mendesak putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dapat langsung diberlakukan, tanpa harus menunggu perubahan undang -undang atau peraturan lainnya termasuk Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).

Yusril merespons agar KPU menyurati pimpinan Parpol menaati Putusan MK Nomor 90/PUI-XXI/2023 terkait usia Presiden 40 tahun atau pernah/sedang menjabat kepala daerah.

“Dalam keadaan mendesak, keputusan seperti itu dapat dilaksanakan, tanpa menunggu perubahan undang-undang Pemilu maupun Peraturan KPU,” kata Yusril dikutip dari keterangannya, Sabtu (4/11/2023).

BACA JUGA: MKMK Ungkap Pegang Bukti Janggal Gugatan Usia Capres Cawapres, Dicabut Tapi Diajukan Lagi

Menurutnya hal itu menekankan hukum administrasi terkait penyelenggaraan negara bersifat dinamis dan antisipatif. Sehingga dalam keadaan tertentu, hal-hal yang bersifat dinamis dan antisipatif. Sehingga dalam keadaan tertentu, hal -hal yang bersifat prosedural dapat dikesampingkan demi kepentingan yang lebih besar.

Menurut Yusril, Peraturan KPU harus diubah karena ada putusan MK. Tetapi , pengubahan itu terbentur masalah prosedur karena KPU harus berkonsultasi dengan DPR.

“Sementara DPR tengah reses  sehingga konsultasi tidak dapat dilaksanakan. Disisi lain, jadwal Pemilu terkait pendaftaran Pilpres tidak dapat ditunda lagi. Pilpres berhubungan langsung dengan perintah UUD1945 agar Pemilu dilaksanakan lima tahun sekali.Menunda ini, akan menimbulkan dampak konstitusional yang serius terkait masa jabatan presiden saat ini,” ucap Yusril.

Sementara itu, agar parpol menaati Putusan MK tanpa KPU sendiri mengubah Peraturan KPK (PKPU), bukannya tanpa dasar. Sebab yang diuji di MK adalah Undang -Undang No 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, bukan menguji PKPU.

“KPU tidak dapat mengubah PKPU karena rujukan KPU dalam menyusun PKPU adalah Undang -Undang Pemilu. Sementara, Presiden dan DPR tidak akan dapat mengubah UU Pemilu untuk melaksanakan Putusan MK terkait usia minimal Presiden dan Wakil Presiden dalam waktu hanya beberapa hari,” jelasnya.

Yusril menambahkan, pilihan yang lain untuk melaksanakan Putusan MK adalah Presiden menerbitkan Perpu berdasarkan pertimbangan hal ihwal kegentingan yang memaksa. Presiden nampaknya tidak berkeingingan menerbitkan Perpu dimaksud. “Lantas apa jalan keluarnya? Patut diketahui bersama bahwa berdasarkan Pasal 56 UU MK, Putusan MK itu bersifat final dan mengikat dan berlaku sejak diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum,” ungkapnya.

BACA JUGA: Yusril: Sistem Proporsional Terbuka Bertentangan dengan UUD

Itu berarti, Putusan MK berlaku serta merta meskipun dalam putusan pengujian terhadap UU, MK menyatakan suatu norma dalam Pasal UU yang diuji bertentangan dengan UUD 45 dan tidak mempunyai kekuatan yang mengikat, meskipun norma Pasal tersebut dalam kenyataannya belum diubah oleh Presiden dan DPR.

Laporan Wartawan Jakarta : Agus Irawan

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Pemkot Bandung Terus Berupaya Sejahterakan Masyarakat
Pemkot Bandung Terus Berupaya Sejahterakan Masyarakat
Prof Agus Surono Sebut Akun Facebook Sah Sebagai Alat Bukti
Guru Besar Universitas Pancasila Agus Surono Sebut Akun Facebook Sah Sebagai Alat Bukti Kasus Pegi Setiawan
Perluasan Kewenangan Intelkam dalam RUU
Perluasan Kewenangan Intelkam dalam RUU Polri Picu Polemik
Hari Kemerdekaan Kemerdekaan Amerika Serikat
Perayaan HUT Amerika Serikat Identik dengan Kembang Api, Kenapa?
Dan Ashworth Manchester United
Dan Ashworth Ungkap 4 Pemain yang Bakal Dibeli Manchester United
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan di ASEAN, Kerugian Capai Rp551 Triliun!
Kunci Data PDNS Brain Chiper
Beri Kunci Data PDNS, Brain Chiper Layangkan Catatan Serius untuk Pemerintah
Pusat Berperan Besar Untuk Kemajuan Kota Tidore
Pusat Berperan Besar Untuk Kemajuan Kota Tidore Kepulauan, Samada Solusinya
penipuan lowongan kerja Hacker PDNS Janji Bagikan Kunci
Tepati Janji, Brain Chiper Berikan Kunci Data PDNS Gratis!