Teknologi EM4 Dukung Pertanian Organik Ramah lingkungan di Indonesia

Bagikan

DENPASAR,TM.ID : Pelopor dan pakar pertanian organik Indonesia Gede Ngurah Wididana, mengatakan Teknologi Effective Microorganisms (EM) dengan produknya di Indonesia Effective Microorganisms 4 (EM4)  mendukung pengembangan pertanian organik yang ramah lingkungan.

“EM merupakan kultur microorganisme dari lactobacillus, ragi, dan bakteri fotosintetik yang bekerja secara bersama-sama untuk menyehatkan dan menyuburkan tanah,” kata Wididana di Denpasar, Rabu (11/1/2023).

Menurutnya, teknologi EM pertama kali dikembangkan di Jepang pada 1980 oleh Prof Dr Teruo Higa dari University of The Ryukyus.

Tujuan awalnya untuk membangun pertanian organik, ramah lingkungan, menghasilkan produk pertanian berkualitas dan berproduksi tinggi, menguntungkan petani dan konsumen, serta bisa berproduksi secara kontinyu.

Teknologi EM dengan produk EM4 telah digunakan di Indonesia sejak 1993, atau 30 tahun yang silam dan hingga sekarang dimanfaatkan untuk pertanian, peternakan, perikanan dan pengolahan limbah.

EM dikatakan dapat menyuburkan tanah terjadi karena proses fermentasi bahan organik di dalam tanah bisa menjadi pupuk yang tersedia bagi tanaman.

Selain itu proses sintetik (pembentukan) senyawa yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman, dari senyawa yang beracun atau merusak tanaman menjadi tidak beracun/bermanfaat.

“Kedua proses fermentasi dan sintetik tersebut dijalankan oleh bakteri fermentasi (lactobacillus dan ragi) dan bakteri fotosintetik,” ujar Wididana.

Di sisi lain, bau limbah ternak dapat dikurangi dengan perlakuan EM, melalui memberikan minum pada ternak, dicampur ke dalam makanan, disemprotkan dengan air pada saat membersihkan kandang, serta disemprotkan ke dalam tumpukan kotoran ternak.

“Bau kotoran ternak/kandang ternak yang menyengat membuat ternak stres, berkurang nafsu makannya, dan berkurang produksinya. Dengan perlakuan EM, produksi ternak menjadi meningkat, serta biaya produksi (pembelian pakan dan obat-obatan) menjadi menurun,” katanya.

BACA JUGA: Tingkatkan Kualitas Produksi, DPKH Gunung Kidul Bangun Bank Pakan Ternak

Perlakuan EM mudah

Wididana yang alumnus program Pascasarjana (S-2) Faculty Agriculture University or The Rukyus Okinawa, Jepang mengatakan perlakuan EM pada pertanian cukup mudah, yaitu dengan menyemprotkan pada tanaman, dan tanah.

EM juga bisa digunakan untuk starter pembuatan pupuk organik, sebagai fermentator. Pupuk kandang atau bahan organik yang sudah disemprot EM akan terfermentasi dalam waktu satu minggu dan siap digunakan untuk pupuk organik.

Limbah organik dari rumah tangga (limbah dapur) dan limbah organik kota, bisa digunakan sebagai bahan baku pupuk organik. Teknologi EM sangat mendukung produksi pupuk organik dan pertanian organik.

Selain itu penggunaan EM untuk perikanan dilakukan saat pengolahan tanah tambak, perawatan kualitas air tambak dan dicampurkan ke dalam pakan ikan atau udang.

Penggunaan EM juga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tanah dan air tambak, serta meningkatkan produksi ikan dan udang.

Penggunaan EM untuk lingkungan dilakukan pun dapat dilakukan dengan memberikan perlakuan EM pada kolam pengolahan cair limbah kota, hotel dan restoran, serta dituangkan di tempat cuci piring, got, toilet dan sungai.

“Tak hanya itu, air limbah yang diberi perlakuan EM, serta melalui proses pembersihan melalui penyaringan, bisa digunakan untuk mengairi kebun dan taman hotel serta lahan pertanian,” katanya.

Teknologi EM dikembangkan untuk membangun pertanian organik sudah mendapatkan respon positif dari masyarakat dan pemerintah.

“Masyarakat internasional juga mendesak pengusaha, pemerintah dan masyarakat untuk cinta lingkungan, cinta kesehatan dan cinta pertanian yang menguntungkan dan hemat energi. Teknologi EM menjawab kebutuhan.pertanian organik dan cinta lingkungan dengan contoh,” ujar Dr. Wididana.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
saksi sidang Praperadilan Pegi Setiawan
5 Saksi Bicara dalam Sidang Praperadilan Pegi Setiawan
pembuatan patung GWK-1
Fakta Menarik Pembuatan Patung GWK Bali, Libatkan 1.000 Pekerja
UNHCR Indonesia
Kemlu Peringatkan Para Pengungsi di UNHCR Indonesia untuk Menghormati Aturan Hukum
Alasan Bojan Hodak Belum Hadir
Ini Alasan Bojan Hodak Belum Hadir di Sesi Latihan
Festival Serba Tahu
Festival Serba Tahu, Hadir di Cihampelas Walk
Berita Lainnya

1

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

2

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF

5

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0
Headline
Jokowi Backup Semua Data Nasional
Instruksi Jokowi, Backup Semua Data Nasional!
Cody Gakpo Man of the Match Belanda vs Rumania
Cody Gakpo: Man of the Match Belanda vs Rumania Euro 2024
Ribuan Buruh se-Jabodetabek Bakal Unjuk Rasa
Ribuan Buruh se-Jabodetabek Unjuk Rasa di Depan Istana Negara
De Ligt Merapat ke Manchester United
Dapat Diskon dari Bayern Munchen, De Ligt Merapat ke Manchester United?