BANDUNG, TM.ID: Ketua Umum Viking Persib Club (VPC), Tobias Ginanjar Sayidina menanggapi keputusan Komite Disiplin (Komdis) PSSI yang memberikan sanksi. Dirinya memastikan tak akan terlalu menanggapi hal tersebut, karena sanksi itu dirasa janggal.
Saat dimintai keterangan oleh Komdis PSSI, Tobias Ginanjar mengaku sudah menyampaikan kronologi secara detail terkait insiden di Stadion Jatidiri, Semarang dalam laga Persib vs PSIS Semarang. Dirinya menilai sanksi yang disampaikan Komdis PSSI, terkesan rancu dan unik.
“Kalau kronologis komdis mungkin sampaikan karena semuanya sudah saya sampaikan di sidang Komdis, sehingga gak perlu saya sampaikan lagi di media, tapi yang pasti saat ini sudah keluar sanksi, menurut saya sanksinya cukup unik, cukup rancu,” ujar Tobi Kamis (7/9/2023).
BACA JUGA: Manfaatkan Waktu Jeda Internasional, Persib Bidik Pemain Baru
Tobi menambahkan sanksi ini terkesan dipaksakan karena tertuang dalam sanksi Komdis PSSI. Yang mana berupa hukuman kerja sosial, bukan denda bagi klub.
“Saya melihat, karena saya berpikir seharusnya sanksi itu mengacu pada kode disiplin PSSI, cuma saya tidak melihat, saya sih ragu bahwa ada sanksi sosial dan lain sebagainya di kode disiplin, sehingga saya kurang paham bahwa itu mengacunya pada aturan yang mana,” ujar Tobi.
Meski sanksi tersebut dinilainya terlalu dipaksakan, Tobi memastikan pihaknya akan tetap menghormati keputusan Komdis PSSI dengan tidak akan melakukan banding. Terlebih ia juga tak akan menindaklanjuti sanksi tersebut, karena sebagaimana yang tertuang dari sanksi tersebut tak bisa dilakukan banding.
“Kalau di suratnya kan tidak bisa banding ya, tapi tentunya karena menurut saya ini keputusan yang ganjil, yang rancu tentunya saya pun tidak akan menindaklanjuti apa yang disanksikan,” tutur Tobi.
“Saya tidak akan terlalu menanggapi. Dalam artian, saya mengabaikan bukan tidak menghargai PSSI ya, tapi saya melihat sanksinya itu tidak mengacu pada kode disiplin yang dibuat PSSI itu sendiri. Kalau ada mekanisme banding ya akan saya tempuh, kalau di suratnya katanya tidak bisa banding,” tambah Tobi.
Ia juga menambahkan, sebenarnya ada banyak fakta lain jika dirunut dalam beberapa pertandingan ke belakang. Tak sedikit beberapa pentolan suporter lainnya yang melakukan tur tandang dan sempat viral di media sosial.
BACA JUGA: Didanai FIFA, PSSI Buka Tender Pembangunan Pusat Pelatihan Nasional IKN
Namun Tobi tak ingin terlalu membahas hal tersebut lebih jauh. Akan tetapi sudah sepantasnya Komdis PSSI juga menegakan aturan yang sama dan tidak tebang pilih dalam menegakan aturan.
“Ya itu biar masyarakat yang menilai tapi yang pasti seharusnya sebuah aturan itu berlaku untuk semua, jadi gak boleh tebang pilih. Harusnya berlaku sama untuk semua, jadi kalau ada indikasi ini kok enggak, ini kok iya, tentunya harus dipertanyakan lebih lanjut.” imbuh Tobi.
Di sisi lain, ia juga sudah mendengar respons dari Bobotoh lainnya yang menilai sanksi ini seakan dibuat-buat. Namun Tobi tak mau menanggapi lebih jauh dan membiarkan publik yang menilai sendiri.
“Ya itu biar publik yang menilai ya, apakah buat-buat atau tidak. Menurut saya agak-agak tidak lazim.” tutup Tobi.
(RF/Masnur)