BANDUNG,TM.ID: Hari Palang Merah Indonesia merupakan momen penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Meskipun secara resmi berdiri pada 17 September 1945, hampir 76 tahun yang lalu, ide pembentukan lembaga ini sudah ada sejak 3 September 1945, hanya beberapa hari setelah Proklamasi Kemerdekaan RI.
Sejarah berdirinya PMI bermula ketika berdirinya Het Nederland-Indiche Rode Kruis (NIRK) oleh pihak Belanda. Organisasi kesehatan ini kemudian berganti nama menjadi Nederlands Rode Kruiz Afdelinbg Indie (NERKAI). Pada tahun 1932, proposal pendirian Palang Merah Indonesia sudah diajukan oleh dr. RCL. Senduk dan Bahder Djohan kepada kongres NERKAI. Namun, proposal tersebut ditolak.
Ketika Ir. Soekarno memerintahkan Menteri Kesehatan, dr. Buntaran Martoatmodjo, untuk membentuk Palang Merah Nasional pada 3 September 1945. Dr. Buntaran membentuk Panitia Lima yang terdiri dari dr. R. Mochtar, dr. Bahder Johan, dr. Joehana, Dr. Marjuki, dan dr. Sitanala pada tanggal 5 September 1945.
Sebagai hasil dari pembentukan tersebut, pada tanggal 17 September 1945, terbentuk Pengurus Besar PMI dengan ketua pertama, Drs. Mohammad Hatta. Tanggal ini menjadi peringatan Hari Palang Merah Nasional, sementara Hari PMI bertepatan pada tanggal 3 September berdasarkan usulan Ir. Soekarno.
Tugas PMI
Palang Merah Indonesia memiliki peran penting dalam membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Konvensi-Konvensi Jenewa 1949 yang telah diratifikasi oleh pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1958 melalui UU No 59.
Sebagai organisasi yang sah, PMI berdiri berdasarkan Keputusan Presiden No 25 tahun 1950 dan dikukuhkan sebagai satu-satunya organisasi yang menjalankan tugas kepalangmerahan melalui Keputusan Presiden No 246 tahun 1963.
Berikut ini adalah tugas-tugas utama dari PMI:
- Memiliki peran penting dalam menghadapi bencana alam dan situasi darurat. Mereka siap memberikan bantuan dan melakukan penanggulangan untuk membantu korban bencana.
- Salah satu aspek penting dari tugasnya adalah memberikan pelatihan pertolongan pertama kepada sukarelawan. Hal ini penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi berbagai keadaan darurat.
- Aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, terutama yang membutuhkan. Mereka bekerja sama dengan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
- Salah satu layanan penting yang tersedia adalah pelayanan transfusi darah. Mereka berperan dalam memastikan pasokan darah yang cukup untuk kebutuhan medis.
BACA JUGA: Ini Makna dan Filosofi Logo Hari Jadi Kota Bandung ke-213
Perbedaan Hari PMI dan Hari Palang Merah Nasional
Hari PMI terjadi setiap tanggal 3 September, sementara Hari Palang Merah Nasional jatuh pada tanggal 17 September. Perbedaan ini penting untuk dipahami.
PMI secara resmi berdiri pada 17 September 1945, namun, ide pembentukannya sudah dimulai sejak 3 September 1945, hanya beberapa hari setelah Proklamasi Kemerdekaan RI. Kedua peringatan ini, meskipun hampir serupa, memiliki makna yang berbeda dalam sejarah kemanusiaan Indonesia.
Dengan peran pentingnya dalam membantu sesama manusia tanpa memandang latar belakang, PMI menjadi simbol solidaritas dan kemanusiaan yang patut kita apresiasi dalam sejarah Indonesia.
(Kaje/Usamah)