BANDUNG,TM.ID: Selain dari nama gunung, satwa mitologi dan sungai, beberapa nama kereta juga ada yang berasal dari nama Raja Nusantara. Udah tahu belum nih?
Dalam artikel kali ini kita akan mengulas siapa saja nama Raja Nusantara yang diabadikan dalam nama kereta.
“Raja-raja di Nusantara ini diabadikan dalam nama kereta, sebagai bentuk penghormatan KAI terhadap warisan sejarah, dengan harapan mengingat kembali masa-masa kejayaan dan sebagai warisan budaya,” tulis akun instagram @kai121_.
Berikut nama Raja Nusantara diabadikan dalam nama kereta:
BACA JUGA : Catat! Sengaja Numpang Kereta Api Melewati Relasi, KAI Bakal Denda-Blacklist
1. Airlangga
Airlangga adalah pendiri dari kerajaan Kahuripan, yang memerintah tahun 1009-1042. Diakhir masa pemerintahanya, Ia membagi kerajaannya menjadi dua untuk kedua putranya,yaitu kerajaan Panjalu dan kerajaan Janggala.
Hingga saat ini nama Airlangga masih dikenang di dalam ingatan masyarakat jawa dan cerita rakyat. Juga sering diabadikan tempat di Indonesia.
Namanya juga menjadi inspirasi untuk penamaan KA Airlangga yang diluncurkan pada 1 Oktober 2021, dengan relasi Surabaya Pasarturi-Pasar Senen PP, beroprasi sebagai kereta ekonomi subsidi/PSO.
2. Brawijaya
Brawijaya atau Prabu Brawijaya adalah gelar yang dianggap melekat pada penguasa kerajaan Majapahit yang merupakan panduan kata Bhre dan Wijaya yang memiliki arti penguasa keturunan Wijaya.
Nama Brawijaya diadopsi menjadi nama KA dengan relasi Malang-GambirPP. Merupakan KA layanan kelas eksekitif yang diluncurkan pada 10 Maret 2021. menjadi sebuah kebetulan, karena di Malang terdapat Universitas yang juga menggunakan nama yang sama yakni Universitas Brawijaya.
BACA JUGA : Pahami Perbedaan Kelas pada Kereta Api
3. Dharmawangsa
Dharmawangsa dikenal sebagai raja terakhir dari kerajaan Medang, memerintah tahun 1007-1016. Dalam Prasasti Sirah Keting, menyebutkan Dharmawangsa sebagai anggota warga Wangsa Isyana.
Namanya disematkan sebagai salah satu nama KA di kelas campuran, yang diluncurkan pada 2 Desember 2019, dengan relasi Surabaya Pasarturi-Pasar Senen PP.
4. Gajayana
Sang Liswa dari Kanjuruhan atau dikenal dengan gelar Gajayanalingga Jagatnata atau Gajayana adalah seorang raja dari kerajaan Kanjuruhan yang berkuasa pada tahun 760-789. Ia sangat dicintai oleh para brahmana dan rakyatnya karena membawa ketentraman si seluruh negeri.
Berbekal harapan yang sama Gajayana digunakan sebagai nama KA relasi Malang-Gambir PP. Pertamakali beroprasi pada 28 Oktober 1999 yang melayani kelas eksekutif.
5. Jaka Tingkir
Mas Karebet atau sering disebut Jaka/Joko Tingkir adalah seorang pendiri sekaligus Raja pertama Kerajaan Pajang, memerintah tahun 1566-1582. Dalam babad tanah jawi mengisahkan Joko Tingkir ingin mengabdi ke ibu kota Demak. Beberapa kejadian menarik mengikuti Joko Tingkir baik dalam perjalanan menuju Demak maupun pada saat mengabdi di Demak.
Kegigihan Joko Tingkir dalam berjuang dan mendirikan kerajaanya menginspirasi KAI untuk menggunakan namaya sebagai kereta api kelas ekonomi komersial dengan relasi Purwasari-Pasar Senen PP mulai 8 Desember 2013.
Selain ke 5 nama Raja tersebut ada beberapa nama Raja lain yang di Diabadikan dalam Nama Kereta, Jayabaya, KertaJaya, Kertanegara dan Siliwangi. Semoga bermanfaat.
(Usamah)