JAKARTA,TM.ID: UNESCO mencatat, bahwa minat baca masyarakat Indonesia tidak mencapai 0,1 persen. Hal itu menunjukan minat baca masyarakat indonesia sangat memprihatinkan.
Padahal, Sebuah studi merilis data bahwa rata-rata waktu yang dihabiskan masyarakat menggunakan media online di Indonesia hampir mencapai 9 jam per hari.
Berikut 3 faktor penyebab rendahnya minat baca masyarakat indonesia.
1. Kurangnya aksesibilitas terhadap buku
Walaupun orang-orang di kota memiliki akses ke perpustakaan dan buku-buku, namun hal ini mungkin tidak berlaku untuk kota-kota dan desa-desa yang lebih terpencil.
Meskipun beberapa lokasi terpencil memiliki perpustakaan keliling, namun penawaran dan pilihan buku mereka terbatas dan sering kali perlu ditingkatkan.
BACA JUGA: Ini Dia Fitur Baru dari Spotify, Kamu Bisa Lacak Lagu-lagu Khusus Olahraga
2. Kurangnya variasi konten dan judul yang menarik
Banyak buku-buku lokal yang mengadopsi nada yang lebih formal dan penyampaian gaya kuliah, membuat membaca menjadi hobi yang sangat serius.
Banyak judul nonfiksi juga termasuk dalam kategori “buku teks”, sehingga terkesan berat, akademis, dan monoton.
Persepsi negatif tersebut berasal dari minat baca, khususnya judul-judul nonfiksi.
3. Tingginya biaya terjemahan buku-buku asing
Meskipun lebih banyak variasi ditemukan dalam judul-judul asing, hanya beberapa yang nyaman dibaca dalam bahasa Inggris.
Buku-buku asing yang diterjemahkan juga mahal dan hanya tersedia untuk kalangan tertentu, sehingga kurang diterima secara luas.
(Agung)