JAKARTA,TM.ID : Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud ristek) harus memperhatikan asupan moral dalam kurikulum pendidikan di Indonesia.
Hal tersebut ditekankan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (2/5/2023).
“Agar perwujudan cinta tanah air, nilai moral, rasa empati, dan nilai-nilai emosional lainnya dapat diterapkan secara baik dalam kehidupan siswa dan siswi di Tanah Air,” katanya.
Bamsoet menyampaikan hal tersebut dalam rangka Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023 yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 2 Mei.
Bamsoet berharap momentum Hardiknas 2023 dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan pendidikan di Indonesia yang lebih berkualitas, baik melalui perbaikan kurikulum maupun peningkatan kapabilitas tenaga pengajar.
“Sehingga bisa melahirkan generasi Indonesia yang cerdas berkarakter dan memiliki ketangguhan serta kecekatan dalam menghadapi perubahan zaman yang dinamis,” katanya.
Bamsoet berharap suasana pendidikan di Indonesia dapat diciptakan menjadi sesuatu yang menggembirakan, penuh antusiasme, sarat semangat gotong royong, serta banyak melibatkan partisipasi publik.
Oleh karena itu, Ketua DPR RI 2018-2019 tersebut meminta Kemendikbud untuk secara bertahap menyesuaikan tiap satuan pendidikan agar mengacu cara ajar mengajar sesuai kurikulum yang ditetapkan pemerintah.
Lebih lanjut, Bamsoet juga meminta Kemendikbudristek untuk menggelar program bimbingan teknis bagi tenaga pengajar di semua satuan pendidikan.
“Agar guru dapat menerapkan tata ajar sesuai kurikulum, menghasilkan generasi muda atau anak murid yang berkualitas, serta melaksanakan proses pendidikan dengan perpaduan holistik antara kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual,” ujarnya.
BACA JUGA: 5 Link Twibbon Keren Hardiknas Hadirkan Semarak Berbeda
Di sisi lain, Bamsoet yang juga berstatus dosen Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik Universitas Terbuka itu meminta pemerintah untuk memetakan berbagai permasalahan yang saat ini ada di sektor pendidikan nasional.
Ia mencontohkan sejumlah permasalahan dari aspek tenaga pengajar seperti polemik guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan kurangnya tenaga pengajar di daerah terluar, terdepan, tertinggal (3T).
Selain itu ada juga persoalan mutu dan kualitas pendidikan yang belum merata, akses pendidikan ke daerah 3T, guru honorer, serta upah guru.
“Agar bisa ditemukan solusi terbaik untuk mengatasi berbagai masalah pendidikan di Indonesia, guna mewujudkan pendidikan dengan peningkatan kualitas dari masa ke masa,”kata Bamsoet.
Hardiknas 2023 diperingati dengan tema “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar” sesuai pedoman yang tertuang dalam Surat Mendikbudristek 12811/MPK.A/TU.02.03/2023.
(Budis)