BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Banten, Dede Rohana Putra memberikan bantuan kepada keluarga sopir truk penyebab kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 Purwakarta, Jawa Barat.
Dede Rohana Putra menyambangi kediaman sang sopir yang bernama Rouf (38) tersebut, di Kampung Suat, Desa Suat Jaya, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten pada Kamis (14/11/2024).
Hadir bersama timses paslon Bupati dan Wakil Bupati Serang Ratu Zakiyah – Najib Hamas, Dede Rohana tampak membawa bantuan berupa bahan pokok untuk keluarga dari sopir truk tersebut.
Ia mengaku ingin meringankan beban keluarga sopir truk tronton tersebut, pasca insiden kecelakaan di Tol Cipularang KM 92.
Dede Rohana mengaku prihatin dengan musibah yang menimpa Rouf. Terlebih saat ini kondisi ekonomi keluarganya masih berada di bawah garis kemiskinan, sehingga perlu bantuan.
“Kita coba berkunjung, ingin tahun kondisi yang sebenarnya seperti apa, ternyata memang cukup memprihatinkan, ternyata Rouf ini adalah keluarga tidak mampu,” ungkap Dede Rohana, Kamis (14/11/2024).
“Maka hari ini kita nengok, memastikan. Tadi juga kita memberikan bantuan ya untuk keluarganya,” ungkapnya.
Pendidikan anak sopir truk penyebab kecelakaan di Tol Cipularang
Dede juga menawarkan beasiswa bagi anak-anak Rouf yang terpaksa putus sekolah karena ketidakmampuan menanggung biaya pendidikan.
Sekedar informasi, selama menjalani pernikahan dengan istrinya Tunah, Rouf telah memiliki 5 anak yang rata-rata tidak bersekolah.
Anak pertamanya berusia 16 tahun. Anak kedua berusia 11 tahun, anak ketiga 9 tahun, anak keempat 7 tahun dan anak kelima 4 tahun.
BACA JUGA: Supir Truk Tabrakan Beruntun di Cipularang Ditetapkan Jadi Tersangka
Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Banten itu mengaku terkejut saat mengetahui anak-anak tersebut tidak bersekolah dengan alasan biaya.
Sebagai kawasan industri, sudah sepatutnya Pemkab Serang lebih peka terhadap persoalan sosial, terutama masyarakat menengah ke bawah.
“Saya kaget, ternyata kan potretnya bukan hanya di sini, saya yakin di Kabupaten Serang di mana-mana kayak gini. Ternyata banyak yang ga lulus SD, ini sangat memprihatinkan. Ada ribuan industri di Serang, tapi ada anak yang tidak sekolah, tidak lulus SMP, padahal itu kewajibannya kabupaten. Dan ini jadi catatan kita,” katanya.
(Kaje/Aak)