FLORES, TEROPONGMEDIA.ID — Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores, Nusa tenggara Timur (NTT) meletus pada Senin (4/11/2024) dinihari, menewaskan delapan orang. Sebagai langkah penyelamatan, ikuti rekomendasi Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Merujuk pada laporan Dinas Kominfo Kabupaten Flores Timur, kedelapan orang yang meninggal dunia tersebut akibat terkena material letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki, di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.
“Saat ini sesuai identifikasi ada delapan orang dilaporkan meninggal dunia akibat terkena material letusan gunung api,” kata Kadis Kominfo Flores Timur Hery Lamawuran, mengutip Antara.
PVMBG Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan, gunung tersebut erupsi pada Senin (4/11) pagi pukul 02.48 WITA. Sayangnya, tinggi kolom abu tidak teramati.
Sejak awal PVMBG telah menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki ke Level IV (AWAS) per tanggal 9 Januari 2024 Pukul 23.00 WITA.
Kenaikan status gunungapi tersebut berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan tim Pengamat Gunung Api PVMBG.
Berdasarkan data instrumental yang diamati, selama periode 1-9 Januari 2024, telah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik Gunungapi Lewotobi Laki-Laki. Kemudian per tanggal 3 November 2024, status gunung Lewotobi Laki-laki naik menjadi AWAS.
BACA JUGA: Batas Zona Bahaya Tujuh Kilometer dari Gunung Lewotobi Laki-Laki
Imbauan PVMBG
PVMBG meminta masyarakat sekitar untuk tidak mendekati kawah dalam radius 7 km dan mewaspadai potensi banjir lahar hujan di sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki.
“Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas vulkanik pada G. Lewotobi Laki-laki yang cukup signifikan, sehingga tingkat aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-laki meningkat dari Level III (SIAGA) menjadi Level IV (AWAS), terhitung mulai tanggal 3 November 2024 pukul 24.00 WITA,”ujar Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam keterangan resminya, dikutip Senin (4/11).
Meningkatnya aktivitas vulkanik G. Lewotobi Laki-laki dalam beberapa waktu terakhir menjadi dasar untuk peningkatan status ini.
“Pengamatan secara visual periode selama 23 Oktober – 3 November 2024 pukul 21.00 WITA, menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik G. Lewotobi Laki-laki mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari periode waktu pengamatan sebelumnya,”sambung Wafid.
Selain meminta masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 km dari pusat erupsi G. Lewotobi, Wafid juga meminta masyarakat mewaspadai potensi banjir lahar hujan di sungai-sungai yang berhulu di puncak G.
Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir dan Nobo.
“Pemerintah Daerah selalu berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung,” pinta Wafid.
Pengamatan instrumental Pos PGA G. Lewatobi Laki-laki merekam terjadinya gempa selama periode 23 Oktober 2024 sampai 3 November 2024 pukul 18.00 WITA sebanyak 43 kali gempa letusan, 28 kali gempa hembusan, 94 kali gempa harmonik, 7 kali Frekuensi Rendah , 133 kali gempa Vulkanik Dangkal, 353 kali gempa Vulkanik Dalam, 26 kali gempa Tektonik Lokal, 68 kali gempa Tektonik Jauh, dan 3 kali getaran banjir.
Masih di periode yang sama juga terekam gempa getaran banjir yang terjadi di daerah Dulipali. Tumpukan material lava di bagian timur laut pergerakannya sangat lambat, dari citra satelit Sentinel 2 tanggal 29 Oktober 2024 terlihat material yang berpotensi menjadi lahar di area utara dan timur kawah G. Lewotobi Laki-laki.
Pengukuran menggunakan drone terakhir tercatat jarak aliran berada di sekitar 4.340 meter dari pusat Kawah G. Lewotobi Laki-laki. Pengaruh kemiringan lereng dan suhu lava yang masih tinggi memungkinkan lava dapat bergerak meskipun sangat perlahan.
(Aak)