BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, memamerkan keberhasilannya dalam memimpin Jawa Barat (Jabar) dengan klaim tingkat kepuasan publik mencapai 90 persen selama masa jabatannya.
“Tapi kepuasan publik sama saya menjadi gubernur Jawa Barat, silahkan di-Google, itu adalah 90 persen, menandakan masyarakat mengapresiasi visi misi dari a sampai z,” kata Ridwan Kamil dalam debat kedua Pilkada Jakarta di Ecovention, Ancol, Jakarta Utara, DKI Jakarta, Minggu (27/10/2024).
Klaim tersebut muncul setelah calon gubernur nomor urut 3, Pramono Anung, mempertanyakan janji Ridwan Kamil mengenai pembangunan Disneyland di Jakarta.
Cek Fakta Responden
Namun, data dari survei yang dilakukan oleh Kadatada Insight Center (KIC) pada 3-9 Mei 2024 menunjukkan angka yang berbeda.
Survei yang melibatkan 1.172 responden yang berdomisili di Jabar berusia di atas 17 tahun menunjukkan bahwa mayoritas responden, sekitar 88,3 persen, mengaku puas dengan kinerja Ridwan Kamil semasa menjabat sebagai Gubernur Jabar periode 2018-2023.
Namun, 17,6 persen responden merasa tidak puas dengan kinerja Ridwan Kamil. Secara umum, kinerja pemerintah daerah di Jabar mendapatkan apresiasi dari masyarakat.
Berdasarkan 19 indikator penilaian kinerja pemerintah kabupaten/kota, sebagian besar dinilai baik oleh masyarakat. Misalnya, bidang kesehatan, pendidikan, dan pelayanan administrasi penduduk tampak mendapatkan penilaian baik yang meyakinkan dari publik.
Namun, masih ada sejumlah indikator yang perlu dievaluasi, seperti ketimpangan di wilayah Jabar pesisir dan nonpesisir.
Jabar masih menghadapi ketimpangan sosial dan problem kesejahteraan yang belum terselesaikan, seperti masalah kemiskinan.
Sebanyak 32,3 persen warga di pesisir Jabar menilai upaya pemerintah dalam mengatasi kemiskinan masih buruk, sementara 60,4 persen menilai baik.
BACA JUGA : Cek Fakta: Video Andre Taulany Promosikan Situs Judi?
Di wilayah Jabar nonpesisir, sebanyak 51,2 persen warga menilai upaya pemerintah dalam mengatasi kemiskinan masih buruk, sementara 45,2 persen menilai baik.
Dalam mengatasi pengangguran, 43,8 persen masyarakat Jabar di pesisir menilai penanganan pemerintah buruk, sementara 50,2 persen menilai baik.
Di wilayah Jabar nonpesisir, sebanyak 58,7 persen masyarakat menilai penanganan pemerintah buruk, sementara 38,9 persen menilai baik.
Selain itu, indeks gini pada Maret 2019 tercatat di angka 0,402 dan meningkat pada Maret 2024 menjadi 0,421. Peningkatan indeks gini menunjukkan adanya kesenjangan cukup lebar antara kaum kaya dan kelompok miskin di Jabar.
(Hafidah Rismayanti/Aak)