Pelecehan Seksual Terjadi Bertahun-tahun di Perguruan Tinggi yang Sama, Rektor Harus Mundur!

Pelecehan Seksual Terjadi Bertahun-tahun di Perguruan Tinggi
Ilustrasi-Pelecehan Seksual Terjadi Bertahun-tahun di Perguruan Tinggi (iStock)

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Seorang Dosen Piano di salah satu kampus swasta terkenal di Tangerang,MS, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa mahasiswanya selama bertahun -tahun.

Hal itu diungkapkan oleh kolega MS yang juga merupakan Musisi dan pianis Airin Efferin.

“Tindakan -tindakan tersebut adalah penyalahgunaan otoritas dan power, dan juga pelecehan seksual yang sudah bertahun -tahun dilakukan kepada mahasiswa, banyak dan terutama mahasiswi, dan kolega,” kata Airin.

Pengamat politik dan komunikasi, Emrus Sihombing mengatakan sangat memprihatinkan. Seorang tenaga pendidik, dosen misalnya, seperti termuat pada link berita yang kredibel di bawah ini diduga kuat melakukan pelecehan seksual kepada anak didiknya. Memalukan.

“Merujuk pada berita tersebut, tindakan dugaan pelecehan seksual dilakukan oleh oknum dosen piano, fakultas musik di sebuah perguruan tinggi swasta di Tangerang itu kepada anak didiknya. Bahkan, pelecehan sudah berlangsung bertahun-tahun. Saya ulangi, terjadi tahunan,” kata Emrus Selasa (22/10/2024).

“Pilu rasanya hati ini. Saya berdoa, mudah-mudahan bukan di perguruan tinggi di mana puluhan tahun saya mengabdi sebagai tenaga pendidik. Sekarang saya purna bakti, sekalipun ada yang lebih tua dari saya masih diberikan mengajar sebagai dosen tetap Jika itu terjadi di perguruan tinggi pernah saya mengabdi, saya sangat malu. Malu. Malu betul.,” jelasnya.

Menurut dia,dengan kecangihan IT yang sudah mampu telusur, nama sejumlah perguruan tinggi yang ada fakultas musik di perguruan tinggi swasta di Tangerang sangat mudah melacaknya melaui website Dikti.

“Silahkan lacak. Boleh jadi, saya ikut malu.Lalu, pertanyaan kritis, siapa yang juga paling atau harus bertanggungjawab atas peristiwa memalukan tersebut? Menurut hemat saya, oleh karena sudah terjadi bertahun-tahun, orang yang paling bertanggungjawab adalah pimpinan eksekutif tertinggi di kampus tersebut, yaitu rector,” bebernya.

“Ini sangat urgent dan peting. Jangan sampai waktu rektor dipakai “urusi” dosen yang berbicara kritis di ruang publik. Sebab, berbicara kritis di ruang publik merupakan hak konstitusional dosen sebagai warga negara,” tegasnya.

Oleh karea itu, Emrus menyarankan dengan serius agar rektor yang bersangkutan mengundurkan diri saja lebih cepat lebih baik dari perguruan tinggi tersebut. Sudah tidak ada alasan untuk tetap menjadi rektor, karena pelecehan seksual terjadi bertahun-tahun dan boleh jadi, tindakan yang tak bermoral tersebut berpotensi terjadi di unit lain.

Sebab, perguruan tinggi sebagai institusi moral dan etika, sama sekali tidak boleh terjadi pelecehan seksual, apalagi terjadi bertahun-tahun.

“Saya menilai isi berita pada link bawah ini sebagai masalah serius, bukan masalah remeh-temeh, yaitu hanya memecat dosen pelaku dugaan pelecehan tersebut. Lalu dianggap masalah selesai. Tidak. Harus ada tangung jawab moral, rektor mundur. Namun rektor yang bersangkutan secara moral harus terus terlibat mengungkap menyelesaikan masalah peristiwa yang memilukan ini,” ungkapnya.

Selain itu, pelecehan seksual yang berlangsung bertahun-tahun berakibat reputasi moral dan etika perguruan tinggi tersebut akan tergerus atau terjun bebas.

Konsekuensinya, penilaian masyarakat kepada kampus yang ersangkutan akan sangat-sangat buruk. Kampus semacam ini, sudah sulit untuk dibanggakan, dengan alasan apapun.
“Saya mengajak semua civitas akademika kampus yang bersangutan, dosen dan karyawan yang purna bakti, masyarakat luas dan para pemangku kepentingan sesuai peran masing-masing. terutama rektor mutlak perduli mengungkap kasus ini secara terang benderang,” sebutnya.

Jika tidak diungkap secara terbuka modus dan sosok oknum pelaku dugaan pelecehan seksual tersebut dipastikan orang tua mahasiswi atau mahasiswa akan khawatir atas perlindungan institusi pendidikan yang bersangkutan terhadap anak-anak mereka yang menuntut ilmu di perguruan tinggi tersebut. Kemudian orang tua calon

mahasiswi/a dipastikan akan ketakutan atau paling tidak berpikir berulang-ulang untuk mendaftarkan anaknya kuliah di kampus tersebut pada semua program studi.

“Untuk itu, menurut hemat saya, para korban bersama civitas akademika harus berani melapor ke polisi agar dilakukan pengusutan tuntas dengan tahapan proses hukum yang berlaku dan sekaligus membongkar modus dugaan kejahatan seksual tersebut,” pungkasnya.

Institusi pendidikan tersebut dan para korban harus bergandeng tangan mengungkapnya secara terang benderang ke ruang publik agar tidak ada lagi korban-korban berikutnya.

BACA JUGA: DP3A Cepat Tangani Kasus Kekerasan Seksual yang Menimpa Anak Dibawah Umur

Solusi lain, yang tak kalah utamanya, tidak ada salahnya atau sangat tepat jika perguruan tinggi yang bersangkutan meminta bantuan seorang pakar komunikasi yang menguasai konsep, teori, filsafat komunikasi dan sudah diakui di ruang publik kepakaran komunikasinya untuk me-recovery reputasi dan image perguruan tinggi yang bersangkutan di ruang publik.

Tentu, tetap dengan membuka secara terang benderang modus dan sosok pelaku disertai dengan manajemen komunikasi publik yang handal. Dengan demikian, public trust akan terbangun kembali.

 

(Agus Irawan/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Promo Hari Sumpah Pemuda
Spesial Hari Sumpah Pemuda, Nikmati Diskon dan Promo di 3 Tempat Ini
Mensesneg Prasetyo Hadi Benarkan Prabowo Tunjuk Basuki
Mensesneg Prasetyo Hadi Benarkan Prabowo Tunjuk Basuki Jadi Kepala Otorita IKN
Dharma Pongrekun Ungkit Lagi COVID-19
Kali Ini RK Jadi Sasaran Saat Dharma Pongrekun Ungkit Lagi COVID-19
David da Silva Bicara Kekuatan Persik Kediri
David da Silva Bicara Kekuatan Persik Kediri Yang Diperkuat Ezra Walian
Sumpah pemuda
Sejarah Lahirnya Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober
Berita Lainnya

1

Takut Terkena Imbas PHK, 15 Ribu Karyawan Sritex Resah Dengan Nasib Perusahaan Pailit

2

Bea Cukai Bandung Hadir dalam Acara Roeang Kita UMKM Fest 2024, Budi Santoso: UMKM Harus Naik Kelas

3

Pembekalan Selesai, Kabinet Merah Putih Tinggalkan Akmil Magelang

4

Prabowo Gunakan Uang Pribadi Biayai Pembekalan Kabinet Merah Putih

5

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!
Headline
Portland Trail Blazers Kalahkan New Orleans Pelicans
Portland Trail Blazers Kalahkan New Orleans Pelicans 125-103 dalam Lanjutan kompetisi NBA
Sumpah Pemuda Manchester United
Klub Manchester United Ucapkan Selamat Hari Sumpah Pemuda, Kutip Ucapan Bung Karno
Kapolda NTT Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga kasus PTDH Ipda Rudy Soik
Jelimet PTDH Ipda Rudy Soik, Kapolda NTT: Kasus Bermula dari Room Karaoke
Ze Valente Pastikan Persik Kediri Dalam Motivasi Tinggi
Ze Valente Pastikan Persik Kediri Dalam Motivasi Tinggi Untuk Taklukan Persib Bandung