BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Mantan pemain Persib dan Timnas Indonesia, Sergio Van Dijk merasakan dampak besar dari program naturalisasi pemain keturunan yang dilakukan oleh PSSI. Akan tetapi Sergio Van Dijk mengingatkan PSSI agar tidak terlena dengan cepatnya peningkatan kualitas sepakbola Indonesia dan memperhatikan pengembangan pemain di level usia dini.
Menurut Sergio Van Dijk, keberadaan pemain keturunan di skuat Timnas Indonesia memberi warna tersendiri bagi organisasi permainan skuat Garuda. Mereka yang datang dari kompetisi negara Eropa, benar-benar memberi perbedaan kualitas, sehingga Timnas Inddonesia saat ini jauh lebih diperhitungkan ketimbang sebelumnya.
Profesionalitas para pemain keturunan juga seakan memberi contoh kepada pemain lain akan pentingnya tanggung jawab saat menggunakan seragam tim nasional. Dengan begitu, akan ada identitas dan karakter yang kuat bagi sebuah tim saat tampil di sebuah ajang bergengsi.
“Ya ada lebih bagus, yang bagus sekarang ada perbedaan dengan Timnas dulu ya pengalaman di Liga Eropa lebih besar, pengalaman dalam profesionalisme pemain dalam permainan itu penting di dunia sepakbola sekarang apalagi kalau mau lolos ke Piala Dunia,” terang pria berusia 42 tahun tersebut.
Berkaca di eranya pada tahun 2013 hingga 2015, Sergio merasa program naturalisasi pemain keturunan di era kepemimpinan Erick Thohir memang jauh lebih masif dan memberi dampak signifikan. Ia teringat, PSSI saat itu hanya menaturalisasi beberapa pemain keturunan saja untuk dijadikan pondasi di skuat Timnas Indonesia.
Namun di era ini, PSSI menjalani program naturalisasi pemain keturunan hampir di semua posisi. Katanya program ini memberi dampak baik secara cepat karena pemain yang didatangkan ialah merupakan pemain-pemain yang matang dan menjadi andalan di timnya masing-masing.
“Kalau saya lihat untuk masa depan, saya sedikit, karena waktu saya main di Timnas cuman ada beberapa pemain naturalisasi, cuman 3 atau 4 di starting XI, tapi ya sekarang ada banyak pemain yang dinaturalisasi, Itu bagus kalau mau hasil di masa depan yang dekat,” imbuh eks pemain FC Groningen tersebut.
BACA JUGA: Kevin Diks Sepakat Jadi Calon Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia, Ini Profilnya
Akan tetapi program naturalisasi pemain keturunan ini juga tidak bisa memberi dampak jangka panjang. Sebab, kata Sergio, akan tiba saatnya para pemain-pemain tersebut gantung sepatu. Justru yang terpenting bagi sepakbola Indonesia saat ini ialah, PSSI harus kembali menggalakan pembinaan pemain usia dini dan mencetak pemain-pemain berbakat untuk masa yang akan datang.
” Tapi kalau buat jangka panjang menurut saya harus juga lihat anak anak lokal untuk bisa masuk ke Timnas juga. Kalau hasilmya sekarang tidak bagus pasti euforia-nya hilang.” tutup Sergio.
(RF/Usk)