BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Ketua Viking Persib Club, Tobias Ginanjar membenarkan bahwa ada 21 steward yang menjadi korban pengeroyokan suporter di akhir pertandingan Persib Bandung versus Persija Jakarta pada Senin, 23 September 2024 di Stadion si Jalak Harupat, Kab. Bandung.
Tobias menjelaskan, dari 21 korban tersebut, 9 diantaranya harus mendapatkan penanganan secara medis di RSUD Otista, Kab. Bandung. 8 juga sudah dipersilahkan kembali ke kediamannya sambil melanjutkan rawat jalan. Tobias mewakili Bobotoh juga sudah mengucapkan permohonan maaf kepada korban.
“Bersama sama dengan Pak Kapolres kita mengunjungi korban total tadi dengan pak heri berkomunikasi di lokasi itu ada 21 korban teridentifikasi, dan di rawat ada 9 tetapi 8 sudah pulang, yang satu masih memerlukan perawatan,”
“Tadi kita hadir dan mewakili teman teman Bobotoh memohon maaf secara langsung kepada korban, kita turut bersimpati karena kita juga merasa tindak kekerasan tidak bisa dibenarkan,” buka pria yang akrab disapa Tobi itu kepada awak media.
Ia pun memberi apresiasi terhadap Polresta Bandung yang sudah bergerak cepat dalam mengendalikan situasi hingga tidak menimbulkan korban. Tobias beserta jajarannya juga siap apabilan diminta Polresta Bandung dalam membantu proses penyelidikan dugaan tindakan pengeroyokan tersebuf.
“Alhamdulillah kita memberikan apresiasi kepada kapolres dan jajaran, pada saat pertandingan bisa mengendalikan situasi dengan cepat, tidak terlalu represif, cara caranya persuasif dan tidak menimbulkan korban yang lebih banyak,”
“Saya ucapkan terima kasih, penanganan selanjutnya saya rasa kami dari Bobotoh tidak akan menghalang-halangi proses hukum karena semua orang sama di mata hukum, artinya kita akan berupaya bersikap kooperatif terhadap langkah-langkah yang akan dilakukan polisi,” terang Tobi.
Tak hanya itu, ia juga akan memberi sanksi internal apabila ada anggotanya yang ikut melakukan pengeroyokan. Bahkan Tobi juga siap bertanggung jawab secara penuh.
“Kita kan di internal ada sanksi internal ya kalau misal ada anggota Viking yang terbukti, pertama tidak akan menghalang-halangi proses hukum dan kita juga tidak membenarkan ya, dan kita akan memberi sanksi internal. Dan saya pun sebagai ketua siap bertanggung jawab karena mungkin saya sebagai ketua telah gagal dalam membina anggota,” tutur Tobi.
Tentu kejadian ini juga akan menjadi bahan instropeksi bagi semua, bukan hanya Bobotoh saja. Ia berharap ini merupakan kejadian terakhir karena dampaknya akan sangat buruk terhadap masa depan sepakbola Indonesia.
“Tentunya ini semua pasti menjadi bahan instrospeksi buat semua ya bukan hanya Bobotoh saja, tapi saya rasa semua dari manajemen, dan semuanya bahwa kita perlu instrospeksi masing-masing dan ke depan jangan sampai terjadi hal seperti ini lagi.” tutup Tobi.
(RF/Usk)