SURAKARTA,TM.ID: Wali kota Surakarta, Gibran Rakabuming, geram saat mengetahui mandor Masjid Syeikh Zayed masih punya utang kepada ibu penjual warung makan hingga Rp 145 juta.
Diketahui, insiden mandor masjid Syeikh Zayed Solo ngutang ratusan juta bukan kesalahan pihak pengembang yakni PT Waskita. Waskita telah membereskan semua kewajiban.
Gibran mengatakan, telah mengutus anak buah untuk melacak identitas sang mandor.
“Sudah ditelepon mandornya. Mandornya yang salah, ya. Dari Waskita sudah menyelesaikan tugasnya, kewajibannya. Ini salahnya mandornya. Cari mandornya besok,” kata Gibran.
BACA JUGA: Ombudsman: Ada “Abuse Of Power” di Pemecatan Guru Kritik Ridwan Kamil
Ia menyebut dalam waktu dekat akan memanggil mandor masjid Syeikh Zayed itu untuk membereskan masalah ini. Ia menduga uang Rp 145 juta itu tak mungkin untuk makan sendiri.
“Sudah, sudah dicari Yusuf ini lo. Kasihan (penjual) dong ya, utang sampai seratusan juta. Saya sudah tahu orangnya, nanti tinggal dipanggil,” kata dia.
“Satu orang makannya sampai seratusan juta kan enggak mungkin, pasti sama anak buahnya,” cetusnya, kami lansir dari video interviu di kanal YouTube Berita Surakarta, Jumat (17/3/2023).
Terang-terangan Gibran Rakabuming mengaku tak sudi mengundang mandor masjid ke Bala Kota Surakarta. Ia berencana akan menggiring si pengutang ke pemilik warung makan.
“Enggak usah. Saya akan undang dia ke warung untuk bayar utang, enggak usah diundang ke Balai Kota. Dirampungke koyo cah lanang (Diselesaikan secara laki-laki)!” katanya.
Gibran Rakabuming mengaku tak habis pikir bagaimana mungkin Masjid Raya Syeikh Zayed sudah selesai dibangun dan dibuka untuk umum tapi masih ada masalah utang yang belum kelar.
“Ngebon kok nganti atusan juta ki, ojo ditiru lo (Ngutang kok sampai ratusan juta sih? Jangan ditiru lo),” pungkas Gibran Rakabuming. Masjid Raya Syeikh Zayed sendiri telah dibuka untuk umum per 1 Maret 2023.
(Dist)