BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Tim sepakbola putra Jawa Barat siap melakoni laga Semifinal Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 melawan tim Kalimantan Selatan (Kalsel), di Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya Banda Aceh, Senin (16/9/2024).
Zakaria, selaku Panpel Koordinator Arena dan Peralatan PON Aceh-Sumut mengatakan, Stadion Harapan Bangsa seharusnya sudah digunakan untuk pertandingan sepakbola sejak babak perempat final.
Namun, karena kondisi lapangan rusak ketika pembukaan PON XXI dan dilakukan perbaikan. Maka, pertandingan tetap berlangsung di Stadion H Dimurthala Banda Aceh.
Sejauh ini, kondisi lapangan Stadion Harapan Bangsa sudah dapat digunakan pasca recovery beberapa terakhir, sehingga untuk babak semifinal dapat diselenggarakan di stadion tersebut.
Mengutip Antara, empat tim yang bertanding pada babak semifinal sepakbola putra PON XXI ini adalah tuan rumah Aceh, Jawa Timur, Jawa Barat dan Kalimantan Selatan.
Jadwal pertandingan seluruhnya dilaksanakan dalam satu hari pada Senin (16/9), pertama Kalimantan Selatan vs Jawa Barat pukul 16.15 WIB, dan dilanjutkan laga Jawa Timur vs Aceh pukul 20.15 WIB.
BACA JUGA: Sanksi Seumur Hidup Ancam Wasit Eko Agus, Terindikasi Atur Skor Aceh Vs Sulteng Sepakbola PON 2024
Wasit Semifinal PON XXI Aceh-Sumut 2024
Cabor sepakbola putra PON XII sempat dinodai ulah oknum wasit yang terindikasi curang, melakukan pengaturan skor yang menguntungkan tim Aceh sebagai tuan rumah PON XXI ketika menghadapi tim Sulawesi Selatan (Sulsel) di babak perempat final.
Begitu banyak keputusan wasit bernama Eko Agus Sugiharto itu yang merugikan tim Kalsel. Ujung-ujungnya, wasit Eko dihajar pemain Kalsel, Mumahhad Rizki, tepat di bagian dagu hingga terkapar dan pingsan beberapa saat.
Kericuhan pun terjadi, yang berujung pada keputusan tim Kalsel untuk tidak melanjutkan pertandingan babak tambahan 2×15 menit atas hasil imbang 1-1 pada laga tersebut.
Tim Kalsel tidak mempersoalkan harus kalah WO karena semua pemainnya sudah frustasi akibat keputusan-keputusan wasit Eko yang terindikasi curang.
Insiden itu memancing kemarahan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir karena telah mencoreng persepakbolaan nasional. Erick Thohir pun menegaskan akan mengusut tuntas ulah kontriversial wasit Eko Agus termasuk tindakan kasar Muhammad Rizki.
PSSI pun segera mengambil keputusan cepat guna mencegah modus serupa di babak semifinal dan final sepakbola putra PON XXI dengan menyingkirkan semua wasit PON XXI, menggantimya dengan wasit-wasit berkualitas dari Liga 1 dan Liga 2 Indonesia.
Exco PSSI, Arua Sinulingga menegaskan, membangun sepakbola Indonesia tidaklah mudah karena sudah rumit dari level atas sampai bawah.
Dengan demikian butuh proses panjang untuk memperbaikinya dengan membangun pembinaan positif dari level bawah hingga atas.
“Dan kejadian PON di Aceh adalah salah satu kerikil2 yg hrs kita hadapi…tapi kita tdk boleh putus asa untuk terus membangun dan memperbaiki sepakbola Indonesia,” tegas Arya dalam akun media sosial Instagramnya, dikutip Senin (16/9).
(Aak)