BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak secara tegas sudah menyiapkan sanksi bagi pemain yang lalai dalam menjalankan instruksi. Sanksi tersebut diberikan kepada pemain yang lalai dalam menjaga asupan nutrisi di waktu transisi perubahan cuaca seperti sekarang.
Bojan Hodak mengungkapkan, perubahan cuaca yang kini tengah terjadi di Indonesia memang memberi dampak bagi kesehatan pemainnya. Ia pun menyadari, saat ini banyak masyarakat yang level kesehatannya menurun dan Persib tak ingin para pemainnya mengalami hal serupa.
Sebenarnya kata Bojan, ini merupakan wewenang dari tim kesehatan Persib dalam menjaga level kesehatan pemainnya. Sebab, tim kesehatan Persib menjadi pihak yang paling memahami situasi ini dan jajaran pelatih hanya melakukan pemantauan berdasarkan laporan dari tim kesehatan.
“Mengenai ini, ini menjadi tugas di bawah dokter, physio dan pelatih fisik. Ini jadi wewenang mereka. Kalau saya, saya bisa makan makanan apapun hahaha.” buka pelatih berusia 53 tahun tersebut.
Sejauh ini, ada beberapa intruksi khusus yang harus dilakukan pemainnya. Meski ia tak bisa menjabarkan secara detil, namun pada dasarnya para pemain diminta menjaga asupan suplemen dan cairan di dalam tubuh. Bojan berharap pemainnya bisa lebih bijak dalam menjaga instruksi tersebut.
Termasuk saat berada di Balikpapan nanti, Bojan juga akan lebih intens dalam memantau asupan nutrisi anak asuhnya. Apalagi semua pemainnya juga berada di dalam hotel yang sama, dimana setiap aktifitasnya selalu terdeteksi.
“Untuk pemain tentu kami berharap mereka bijak dalam mengonsumsi makanan. Tapi saya tidak bisa pergi ke rumah mereka masing-masing untuk memeriksanya. Tapi ketika kami bersama-sama di hotel, kami menjaganya,” terang eks pelatih Kuala Lumpur City FC itu.
BACA JUGA: Tiket Persib vs PSIS Semarang Mulai Dijual, Jangan Kehabisan!
Bahkan pria asal Kroasia itu juga sudah menyiapkan sanksi apabila pemainnya lalai dalam menjalankan instruksi tersebut. Akan tetapi saat ditanya bentuk sanksinya, Bojan tak ingin membeberkannya karena itu tak elok untuk dijadikan konsumsi publik.
“Jika ada yang benar-benar melakukan hal yang salah tentu aka hukuman yang diberikan.” tutup Bojan.
(RF/Usk)