Senangnya, Menjelajah Bromo Lewat Pintu Gerbang Cemoro Lawang!

Cemoro Lawang
Cemoro Lawang. (dok. gmaps)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Cemoro lawang merupakan salah satu wilayah yang menjadi pintu gerbang resmi untuk menuju Wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Tercatat terdapat 4 wilayah yang menjadi pintu masuk untuk masuk ke Bromo.

Empat wilayah tersebut yaitu Kabupaten Probolinggo, kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Setiap pintu akan menawarkan daya tarik berbeda yang akan memukau para wisatawan.

Artikel ini akan mengulas tentang menjelajah Bromo melalui pintu masuk Kabupaten Probolinggo, Dusun Cemoro Lawang.

Patokan Menuju Bromo

Untuk menuju kawasan wisata Bromo Tengger Semeru, patokan pertama yang perlu Anda ketahui adalah Tongas, sebuah wilayah di Kabupaten Probolinggo. Dari Tongas, terdapat pertigaan dengan papan petunjuk arah menuju Bromo.

Jika Anda berangkat dari Malang atau Surabaya, belok kanan di pertigaan Tongas. Sedangkan, jika dari arah Banyuwangi, belok kiri.

Pemandangan dan Kondisi Jalan

Perjalanan dari Tongas menuju Bromo menyuguhkan pemandangan khas perkampungan dengan rumah penduduk yang berjajar rapi, kebun, dan sesekali jembatan kecil dengan sungai yang mengering akibat kemarau panjang.

Daun-daun meranggas, jalanan berdebu, dan terik matahari menambah karakter perjalanan. Kondisi jalan menuju Bromo sangat baik, beraspal mulus tanpa lubang.

Jalan yang berkelok-kelok dan menanjak memberikan pengalaman berkendara yang khas pegunungan.

Daerah Jetak dan Air Terjun Madakaripura

Setelah sekitar satu jam perjalanan, kita akan tiba di daerah Jetak, tempat terdapat pertigaan menuju Air Terjun Madakaripura. Belok kanan menuju air terjun, atau lanjut lurus untuk langsung ke Bromo.

Setelah Jetak, Anda akan menemui beberapa tempat bersantai menyerupai kafe di kota besar, serta tempat wisata petik duria. Bagi pecinta durian, Anda bisa menikmati durian Bromo sambil bersantai.

Fasilitas di Kecamatan Sukapura

Setelah itu, Anda akan melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Sukapura, di mana terdapat berbagai fasilitas seperti SPBU, ATM, Puskesmas, dan toko swalayan. Di sini Anda juga dapat menemukan warung-warung makan sederhana.

Memasuki Desa Sapi Kerep, hawa dingin pegunungan mulai terasa di tengah terik matahari dan jalanan berdebu. Di desa ini, terdapat masjid yang menunjukkan pengaruh Islam, serta hotel dan restoran besar.

Kedai-kedai warga setempat menjual hasil bumi seperti kubis, kentang, buah, dan bunga edelweiss.

Desa Ngadisari (Gerbang Terakhir Menuju Bromo)

Desa terakhir sebelum mencapai Bromo adalah Desa Ngadisari, yang indah dan bersih dengan rumah warga yang tertata rapi. Beberapa rumah seringkali menjadi homestay dan pusat oleh-oleh serta warung makan.

Penduduk Ngadisari mayoritas adalah Suku Tengger beragama Hindu, yang terlihat dari adanya tempat sesembahan di halaman rumah. Ciri khas busana penduduk adalah selempang sarung yang dikenakan sehari-hari.

Perjalanan ke Pintu Gerbang Gunung Bromo

Perjalanan dilanjutkan menuju pintu gerbang masuk Gunung Bromo di Dusun Cemorolawang. Di sini, kami disambut oleh pohon cemara yang berjajar di sepanjang jalan.

Setelah membayar tiket masuk, perjalanan berlanjut melalui jalan aspal yang menukik tajam dan berbelok-belok, hingga mencapai Lautan Pasir.

Menikmati Keindahan Lautan Pasir

Hamparan pasir luas menyuguhkan pemandangan menakjubkan, dengan Gunung Batok dan Kawah Bromo terlihat di kejauhan. Sekitar 30 menit perjalanan melintasi lautan pasir, kami tiba di Pura Luhur Poten, bangunan suci umat Hindu di sekitar Bromo.

Naik lagi sekitar 500 meter dari pura, kami dapat melepas lelah di kedai warga yang menyediakan kopi panas dan mie instan.

Pendakian ke Kawah Bromo

Mendaki kawah Bromo tidak terlalu berat, tetapi bagi yang enggan mendaki, tersedia kuda tunggangan yang dapat disewa. Setelah mendaki beberapa ratus meter, terdapat 240 anak tangga yang mempermudah akses ke kawah.
Sesampainya di kawah, pemandangan indah menyambut. Melihat ke dalam kawah yang selalu berasap memberikan kesan yang tak terlupakan.

Dari puncak kawah, pandangan ke kanan memperlihatkan Gunung Batok, sementara berbalik badan, hamparan lautan pasir dengan rangkaian pegunungan menciptakan panorama indah sekali.

BACA JUGA: Sejumlah Fakta Edelweis, Bunga Abadi yang Terjebak Kebakaran Gunung Bromo

Berkunjung ke Bromo melalui pintu gerbang Kabupaten Probolinggo, Dusun Cemoro Lawang, akan memberikan pengalam tersendiri bagi Anda.

 

(Virdiya/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
SMA swasta terbaik di Bandung
Daftar SMA Swasta Terbaik di Bandung Berdasarkan Nilai UTBK
Barbie Kumalasari Alami Musibah
Barbie Kumalasari Alami Musibah, Berlian Raib Suami Ikut Hilang
Penggunaan Kosmetik beretiket biru
Hati-hati, Ini Bahaya Penggunaan Kosmetik Beretiket Biru!
Masa Tugas Satgas BLBI
Tugas Belum Selesai, Masa Tugas Satgas BLBI Diperpanjang
Gala Bunga Matahari-1
Makna Lagu Gala Bunga Matahari - Sal Priadi
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
Hasil Akhir Spanyol vs Jerman
Hasil Akhir Spanyol vs Jerman: Laga Panas Berakhir 2-1, La Furia Roja ke Semi Final Euro 2024
Kiper Argentina Emiliano Martinez
Emiliano Martinez Tampil Luar Biasa, Argentina Tembus Semifinal Copa America 2024
Kenaikan UKT
Megawati Sorot UKT Mahal, Kurangi Bansos!
FP1 MotoGP Jerman Bagnaia
Bagnaia Finish di Posisi 9 FP1 MotoGP Jerman 2024