BANDUNG, TEROPONGMEDIA. ID — Dirintis sejak tahun 2020, proyek pembangunan bendungan pembangkit listrik tenaga air terbesar (PLTA) di Afrika telah mamasuki proses pembangunan tahap ahir.
Seperti Teropongmedia kutip dari The East African, per awal Juni 2024, pembangunan bendungan bernama Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD) atau dikenal dengan nama Bendungan Hidase ini progresnya mencapai lebih dari 95 persen.
Untuk diketahui, bendungan PLTA ini dibangun di wilayah barat Benishangul-Gumuz, tepatnya sebelah timur Sudan. Bendungan tersebut memiliki lebar 1,8 kilometer dan tinggi 147 meter.
Ketika sudah beroperasi, dam ini diproyeksikan mampu menghasilkan kapasitas listrik sedikitnya 5.000 MW (megawatt).
BACA JUGA: Sungai Citarum Menyusut, PLTA Saguling Kurangi Operasi Turbin
Banyaknya listrik di bakal bendungan PLTA terbesar di Afrika tersebut digadang-gadang mampu memberikan akses listrik bagi 65 juta warga Ethiopia, yang dulunya kesusahan listrik.
Mengutip laman resmi kemlu RI, Ethiopia merupakan negara merdeka tertua di Afrika, dan tiga warna utama bendera Ethiopia telah banyak diadopsi oleh negara-negara Afrika lainnya dikarenakan Ethiopia merupakan satu-satunya negara di Afrika yang tidak pernah dijajah.
Tiga warna tersebut terkenal sebagai warna Pan-Afrika; lambang bulat berwarna biru muda dan pentagram yang berada di tengah bendera, baru ditambahkan pada tahun 1996.
(Usk)