Smelter Nikel PT KFI Meledak, Komisi VII Segera Lakukan Audit Investigasi

Ledakan smelter nikel PT KFI, Komisi VII DPR RI
Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024) (Foto: Parlementaria)

Bagikan

KUTAI KARTANEGARA, TEROPONGMEDIA.ID — Komisi VII DPR RI akan memanggil pabrik smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industri (KFI) ke Senayan untuk audit investigasi terkait dua insiden ledakan yang menewaskan beberapa pekerjanya.

Ledakan yang menewaskan pekerja asing dan lokal PT KFI itu terjadi di Desa Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur itu terjadi pada Jumat (17/5/2024) malam.

Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru menegaskan, pihaknya akan memanggil PT KFI beserta seluruh jajaran direksinya untuk datang ke Gedung DPR RI, Senayan Jakarta.

Dikatakan, secara mekanisme kelembagaan legislatif, pihaknya bisa membuat Panitia Kerja atau Panja nikel, atau pihak PT KFI dipanggil secara khusus di Rapat Dengar Pendapat (RDP).

?Kami juga tentunya akan melibatkan Kementerian Perindustrian dan Kementerian KLHK dari sisi amdalnya, supaya benar-benar kita melihat secara komprehensif sebab terjadinya ledakan,” tegas Nasyirul Falah Amru saat memimpin Tim Kunspek Komisi VII DPR mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).

Legislator Fraksi PDI Perjuangan ini menilai, hasil temuan di lapangan seperti sarana keselamatan kerja serta sarana lainnya yang ada di PT KFI masih kurang.

BACA JUGA: DPR: Audit Smelter Nikel Morowali yang Meledak Jangan Kendor!

Walaupun PT KFI sudah mendatangkan tim dari Kementerian Industri untuk mekanisme aturan pedomannya, tetapi pihaknya menemukan fakta di lapangan masih belum sesuai dengan harapan.

“Saya berpesan agar tidak terulang terjadi kebakaran atau ledakan, yang paling penting ini adalah mesin yang ada di setiap semelter itu perlu dicek selalu setiap periodik,” katanya.

Selain itu, kalibrasi mesin sangat penting untuk mengetahui apakah ukuran mesinnya sesuai dengan kapasitas produksi atau tidak.

“Sehingga, Insya Allah dengan adanya perawatan yang berkala dan pengawasan yang kita lakukan ini Insya Allah tidak akan terjadi kembali,” jelas Nasyirul.

Selain itu, kami juga tidak menemukan alat pemadam kebakaran sepanjang jalan menuju lokasi meledaknya smelter. Kemudian, rambu-rambu yang ada juga masih sangat terbatas sekali, sehinhha dianggap tidak layak untu perusahaan smelter. “Jadi ini harus segera diperbaiki,” imbuhnya.

“Kita menemukan sesuatu yang di luar dugaan, ketika PT KFI lagi dibangun ada proses namanya commissioning atau uji coba tetapi sudah menimbulkan kejadian terjadinya ledakan. Padahal masih tahap uji coba, tetapi dua tenaga kerja asing dan dua pekerja lokal turut menjadi korban akibat ledakan di smelter nikel tersebut,” ucapnya lagi.

 

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
cerita pendek sedih
Pilihan Cerita Pendek Sedih Bikin Mewek Pembaca, Lengkap dengan Dialog
toyota hilux gr sport
Recall Toyota Hilux GR Sport, Sepele Tapi Riskan!
manfaat-minum-susu-sebelum-tidur-fakta-atau-sekadar-mitos-0-alodokter
5 Manfaat Minum Susu Sebelum Tidur untuk Kesehatan
Virus West Nile
Gejala, Penularan dan Pencegahan Virus West Nile yang Mewabah di Israel
mahasiswi ITB
Mahasiswi ITB Curi Perhatian dengan Video Claymation 'The Layers'
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
pdns dirjen aptika kominfo
Masalah PDNS Belum Tuntas, Dirjen Aptika Kominfo Mundur
EIGER Adventure Siapkan Kejutan Buy One Get One
EIGER Adventure Siapkan Kejutan Buy One Get One dan Diskon Hingga 50%
pabrik narkoba terbesar di indonesia
Polisi Ungkap Pabrik Narkoba Terbesar Indonesia di Malang, Modusnya EO
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan di ASEAN, Kerugian Capai Rp551 Triliun!