BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan menerapkan sastra masuk Kurikulum Merdeka mulai tahun ajaran baru 2024/2025.
Khususnya untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengatakan, sastra akan masuk dalam pembelajaran di sekolah dengan bentuk co-kurikuler.
Sehingga, nantinya mata pelajaran harus memasukkan karya sastra sebagai penunjang sumber informasi bagi siswa.
Sastra dan Pelajaran Bahasa Indonesia
Wakil Dekan Bidang Pembelajaran, Kemahasiswaan, dan Riset, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, Dr. Lina Meilinawati Rahayu, M.Hum mengatakan, pelajaran bahasa Indonesia saat ini tidak ada perbedaannya dengan karya sastra seperti novel atau cerpen.
Karena sebelumnya pelajaran sastra memang sudah masuk ke dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Begitupun novel dan cerpen, itu merupakan karya sastra yang sebelumnya memang sudah masuk ke pelajaran Bahasa Indonesia.
“Pelajaran sastra masuk dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.” katanya saat dihubungi Teropong Media Kamis, (23/05/2024).
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Sastra nantinya akan masuk dalam jam pelajaran, ini bukan ekstraskulikuler, karena banyak mata pelajaran yang bisa mengimplementasikannya.
Nantinya program ini juga bisa masuk dalam roject Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau yang biasa di sebut dengan P5.
BACA JUGA: Sastra Masuk Kurikulum, Kemendikbudristek Siapkan 177 Buku
Ada sebanyak 177 daftar judul buku sastra meliputi novel, cerita pendek, puisi, dan non-fiksi yang telah disiapkan Kemendikbudristek untuk dapat dipakai oleh guru dalam menunjang pembelajaran siswa di sekolah.
177 buku karya sastra tersebut hanya sebagai panduan bagi guru, sehingga tidak wajib semua buku digunakan atau bahkan guru dapat mencari karya sastra yang relevan dengan mata pelajaran.
(Kaje/Aak)